Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI Bandung mendirikan Smart Tech Village – Science Techno Park di Kota Bandung. Menurut Rektor M. Solehuddin, pusat riset dan inovasi itu dirancang terintegrasi yang menggabungkan berbagai bidang unggulan seperti material dan energi rendah emisi, florikultura, edubiogreen, serta budidaya sidat, serta pengolahan air dan limbah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Diharapkan tercipta sinergi antara universitas, industri, pemerintah, dan masyarakat untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat dan berdaya guna,’’ ujar Solehuddin lewat keterangan tertulis, Rabu 23 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Urgensi pembangunan pusat riset dan inovasi itu disebutkan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan universitas lewat Peraturan Rektor UPI pada 2023. Tujuannya antara lain meningkatkan kolaborasi antara akademisi, peneliti, dunia industri dan kerja, serta pemerintah untuk meningkatkan sinergi.
Kemudian, mengembangkan sumber daya manusia melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Harapannya adalah dicapai peningkatan daya saing dan kemampuan perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi untuk perkembangan sektor ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan lain yaitu transfer pengetahuan dan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing dunia industri dan kerja di daerah sekitar, serta meningkatan relevansi penelitian dan inovasi dengan sektor eksternal.
Menurut Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kebudayaan, dan Sistem Informasi, Agus Rahayu, Smart Tech Village – Science Techno Park dirancang untuk mewadahi empat pusat unggulan universitas atau PUU. Keempatnya adalah PUU Material dan Energi Bangunan Rendah Emisi (MEB); PUU Florikultura, Edubiogreen; dan PUU Sidat, Bionutrien; serta PUU Pengolahan Air dan Limbah Cair.
Pusat riset dan inovasi UPI itu menerapkan dua model, yaitu suatu kawasan terpadu yang berfungsi sebagai platform untuk menciptakan produk inovasi yang siap diterapkan di masyarakat. Model keduanya mengacu pada konteks yang saling terhubung dalam satu kawasan.
Riset dan pengembangan di kawasan tersebut oleh pusat unggulan menghasilkan invensi berupa prototipe. Selanjutnya, Agus menambahkan, dihilirisasi untuk menciptakan produk inovasi yang siap digunakan oleh masyarakat setempat. “Atau untuk dikomersialisasikan dengan mitra dunia industri dan kerja,” ujarnya.
Smart Tech Village – Science Techno Park UPI sebagai koordinator dan pembina juga berfungsi sebagai titik sentral untuk memperluas jangkauan pemanfaatan dan komersialisasi produk inovasi di kawasan provinsi, kabupaten, dan kota. Pengelolaan pusat riset itu, kata Agus, dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, yaitu secara terintegrasi, terkoneksi, atau kombinasi dari keduanya.
