Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

UPI Libatkan 287 Orang Praktisi Sebagai Dosen di Kampus Semester ini

Kolaborasi itu terkait Program Praktisi Mengajar Kemendikbud untuk angkatan ketiga pada periode 2023-2024 di UPI.

25 Oktober 2023 | 16.36 WIB

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kredit: Wikipedia
Perbesar
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kredit: Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung - Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI menggaet 287 orang praktisi untuk mengajar di kampus sejak September 2023 hingga Februari 2024. Kolaborasi itu terkait Program Praktisi Mengajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk angkatan ketiga pada periode 2023-2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Para praktisi itu akan mengajar 241 mata kuliah di UPI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI Didi Sukyadi, keterlibatan praktisi mengajar pada perkuliahan di kelas memberikan manfaat untuk aktualisasi dan referensi materi pembelajaran sesuai penggunaannya di dunia kerja. Program itu dinilai mendorong kesempatan kolaborasi strategis bersama praktisi dunia kerja dari dalam maupun luar negeri.

Kerja sama itu mencakup proses perancangan dan pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi mahasiswa sesuai kebutuhan dunia kerja. Selain itu, dapat menambah kualitas lulusan dan citra kampus.

“UPI berkesempatan menerapkan tridarma perguruan tinggi saat melakukan kolaborasi kemitraan dengan praktisi dunia kerja,” kata Didi lewat keterangan tertulis, Rabu 25 Oktober 2023.

Sementara itu, menurut Koordinator Program Praktisi Mengajar UPI Amir Machmud, para praktisi tidak hanya mengajarkan teori, tapi harus bisa mengajarkan dan mahasiswa untuk bisa mengenal dunia kerja yang sebenarnya. Tujuannya agar mahasiswa tidak kaget ketika menghadapi atau terjun langsung ke dunia kerja.

Para praktisi, kata Amir, harus bisa memotivasi dan memberikan pengalaman bagi mahasiswa supaya lebih percaya diri untuk mengasah kemampuannya. “Sehingga ketika di dunia kerja nantinya mahasiswa ini mudah bersosialisasi dengan lingkungan yang baru,” ujarnya. 

Amin berharap jumlah mata kuliah yang akan didanai bisa lebih banyak. Alasannya, semakin banyak praktisi yang lolos dalam validasi dan bekerja sama dalam mengajar, semakin tinggi indikator kinerja utama yang akan dicapai.

Menurut Amir, sejumlah tantangan utama dalam praktisi mengajar ini diantaranya pada proses validasi praktisi mengajar yang dilakukan Kemdikbudristek, kelengkapan administrasi yang diajukan oleh para praktisi. Selain itu, proses pemantauan dan evaluasi para praktisi terhadap agenda rencana pembelajaran yang diajukan serta penilaian kemampuan dan kualitas pengajaran para praktisi.

Amir juga mengingatkan para praktisi untuk lebih berhati-hati dalam menyusun kelengkapan administrasi untuk memastikan proses validasi berjalan lancar dan praktisi yang berkualitas dapat diberikan kesempatan untuk memberikan kontribusi maksimal dalam pendidikan. 

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus