Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengungkap alasan Paus Fransiskus memilih Indonesia sebagai negara pertama yang ia kunjungi dalam perjalanan apostolik pertamanya di Asia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suharyo menilai Bhineka Tunggal Ika dalam Pancasila menjadikan Indonesia istimewa di mata Paus. Bahkan, dia membandingkan Indonesia dengan Singapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Indonesia jauh lebih besar daripada Singapura, Indonesia mempunyai kekhususan, keistimewaan yang bermacam-macam dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu Bhineka Tunggal Ika, di dalam pancasila," kata Suharyo di Gedung Karya Pastoral, Kompleks Gereja Katedral Jakarta pada Rabu, 4 September 2024.
Suharyo menilai nilai-nilai yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, hingga pembukaan Undang-undang Dasar 1945 memiliki kesamaan prinsip dengan ajaran Paus Fransiskus di Gereja Katolik. "Mirip-mirip dengan ajaran gereja. Jadi, untuk meneguhkan itu pasti," ujarnya.
Menurut Suharyo, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan berberapa negara di sekitarnya juga membawa misi pengajaran soal kesederhanaan kepada umat Katolik. "Kalau beliau mengunjungi Indonesia kemudian Papua Nugini, Timor Leste, dan sebagainya, Kenapa tidak turun dulu di Singapura? Itu adalah pilihan untuk tetap hidup sederhana," kata dia.
Sebelumnya, Paus Fransiskus disambut para pengungsi dan anak yatim-piatu tiba di Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia, Selasa, 3 September 2024. Anak-anak berjumlah sekitar lima orang didampingi oleh Komunitas Sant'Egidio Indonesia.
Dua anak di antaranya memberikan lukisan bergambar pohon, bendera berbagai negara, dan tangan berjabatan serta bertuliskan “Our World”. Mereka memeluk lengan Paus Fransiskus. Fransiskus tampak tersenyum kepada anak-anak itu.
Sedangkan kepada para pengungsi, Fransiskus memberikan berkat pada kening mereka. Direktur Biro Pers Vatikan Matteo Burni menyebut para pengungsi berasal dari berbagai negara. “Termasuk beberapa Rohingya dari Myanmar,” kata Matteo kepada wartawan rombongan Takhta Suci Vatikan, Selasa sore.
Selanjutnya, Paus Fransiskus tiba di Istana Negara hari ini, Rabu, 4 September 2024. Memasuki kompleks Istana menunggang mobil Innova Zenix putih berpelar SCV 1, Paus Fransiskus disambut pawai anak-anak berbaju adat. “Welcoma to Indonesia,” kata anak-anak itu. Fransiskus tersenyum sepanjang memasuki halaman Istana Negara. Kaca mobil di sebelah kiri terbuka lebar.
Francisca Christy Rosana dan Daniel A. Fajri ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.