Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming mengatakan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri, terutama melalui pencapaian ketahanan pangan. Komitmen ini tercermin dalam berbagai pembahasan Rapat Terbatas (Ratas) yang mencakup isu irigasi, pupuk, benih, hingga alat dan mesin pertanian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Perintah, arahan dari Pak Presiden Prabowo sudah jelas. Kita diwajibkan untuk swasembada pangan, dan Pak Menteri ini juga intens sekali ke lapangan. Jadi pesan dari beliau, Pak Presiden, itu pasti selalu diulang-ulang di Ratas, di Sidang Kabinet. Pasti masalah irigasi, masalah pupuk, masalah benih, masalah mekanisasi,” kata Gibran dalam laman resmi Biro Pers Wapres, Selasa, 24 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gibran menyampaikan itu ketika meninjau penggunaan mesin penanam padi (rice transplanter) di persawahan Desa Aman Damai, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Selasa, 24 Desember 2024.
Gibran mengatakan, penggunaan rice transplanter sangat efektif untuk mempercepat proses penanaman padi sekaligus meningkatkan efisiensi kerja petani. Dengan demikian, inovasi ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan pada peningkatan produksi padi yang berujung semakin kuatnya ketahanan pangan nasional.
Gibran menegaskan, Prabowo berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri. Untuk mewujudkan hal tersebut, Gibran meminta kepada para pemangku kepentingan terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk memperkuat kolaborasi guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para petani.
“Ini nanti saya mohon Pak Menteri, Pak Bupati, dan semua yang ada di sini untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. Dan sekali lagi, ini butuh kerja sama yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada di sini, terutama bapak, ibu dari kelompok tani,” kata Gibran.
Selain itu, Wapres juga meminta Menteri Pertanian agar memperkuat sinergi lintas kementerian untuk mengatasi kendala-kendala besar dalam bidang pertanian, seperti masalah irigasi.
“Dan juga ini, saya sekali lagi mohon Pak Menteri untuk bekerja dengan lintas kementerian karena tadi bapak-bapak (dari kelompok tani) mengeluhkan masalah irigasi dan juga sambungan-sambungannya. Jadi kita ingin ini segera diselesaikan,” kata Gibran.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa Kabupaten Langkat memiliki potensi besar dalam pertanian padi dengan luas lahan baku sawah mencapai 20.009 hektare dan luas lahan baku bukan sawah sebesar 550.282 hektare. Menurutnya, pada 2023, produksi padi (GKG) di kabupaten ini tercatat mencapai 254.005 ton.
“Pemerintah terus mengoptimalkan lahan-lahan yang tersedia untuk meningkatkan produksi. Ini adalah potensi besar yang harus kita kembangkan, dan langkah-langkah strategis sudah kita siapkan dengan dukungan sarana-prasarana seperti pupuk, rehabilitasi irigasi, alsintan, dan sebagainya,” ujarnya.