Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Warga Disabilitas Aborigin di Australia Kesulitan Mengakses Alat Pengampu

Jumlah suku Aborigin, penduduk asli Australia yang memiliki kedisabilitasan sekitar 66 ribu orang, namun hanya 35 ribu orang menjadi peserta NDIS.

17 Juli 2022 | 10.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anggota suku Aborigin Saisiyat menari bersama selama festival Pasta'ay, sebuah upacara ritual yang terdiri dari upacara menyanyi dan menari selama tiga hari dari matahari terbenam hingga matahari terbit, di Hsinchu, Taiwan, 21 November 2020. REUTERS/Ann Wang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Perth - Hanya setengah dari jumlah penyandang disabilitas dari Aborigin, suku asli Australia yang menjadi peserta penerima skema jaminan sosial atau NDIS. Konsekuensinya, banyak warga Aborigin yang kesulitan memperoleh berbagai alat pengampu. Terutama warga yang tinggal di daerah pedalaman seperti West Arnhem, Thursday Island, dan Alice Spring.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jenis kursi roda yang cocok untuk pinggiran kota Sydney, Melbourne atau Brisbane tidak berfungsi dengan baik di atas kerikil di pedalaman Australia," kata penasihat senior yang mengadvokasi hak penyandang disabilitas dari suku asli Australia, Patrick Griffin, seperti yang dikutip dari ABC, Sabtu 16 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti yang dialami oleh perempuan penyandang disabilitas dari suku Yahahuru, Ronita Jackamarra. Perempuan tersebut harus menunggu bertahun tahun untuk mengganti suku cadang kursi roda yang rusak lantaran sulitnya akses alat alat pengampu di pedalaman. Selama ini kursi roda yang digunakan Renita merupakan kursi roda bongkar pasang yang suku cadangnya diperoleh dengan memulung kerangka bekas pakai.

"Saya pergi ke ujung... dan kami menurunkan kursi roda itu dari tumpukan sampah," kata Topsy, Ibu dari Renita kepada Royal Comission yang khusus menangani Kekerasan, pengabaian, dan eksploitasi hak hak penyandang disabilitas dalam audiensi publik di Alice Spring.

Warga Tennant Creek, Emily Sherwood, menceritakan keadaan jalan besar di tempatnya yang berisiko mencelakai pengguna skuter listrik bagi difabel. Kendaraan besar seperti truk atau kontainer pengangkut tidak memperlambat laju kendaraan meski di hadapan mereka terdapat penyandang disabilitas yang bersiap untuk melintas.

Tidak hanya mengancam nyawa, bermobilitas sendirian bagi penyandang disabilitas di daerah pedalaman juga acap kali merusak berbagai alat pengampu. Seperti roda pada kursi roda atau skuter listrik. "NDIS harus tahu, bila kursi roda satu ukuran tidak cocok untuk warga asli Australia dan malah memperburuk hidup kami," kata Sherwood.

Hingga saat ini jumlah penduduk asli Australia yang memiliki kedisabilitasan berjumlah sekitar 66 ribu orang, namun hanya sekitar 35 ribu orang yang menjadi peserta NDIS atau National Disability Insurance Scheme. Salah satu musababnya, banyak warga asli Australia yang tidak mengerti bahasa dan berbagai klausul yang ada dalam skema jaminan sosial.

Scott McNaughton, manajer umum pengiriman nasional NDIA, mengamini bahwa unsur-unsur skema dalam NDIS membingungkan. "Ada kebutuhan di masyarakat agar skema mudah dipahami dan kebutuhan untuk membuat skema yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata McNaughton.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus