Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Etalase

<font color=#CC0000>Buku Laris, Film Box Office</font>

21 Februari 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hampir bisa dipastikan film yang dibuat berdasarkan buku yang laris di pasaran akan menuai respons serupa di bioskop. Resep jitu ini sudah sekian kali terbukti: buku laris adalah anak tangga pertama menuju film box office. Tahun ini para penikmat film akan dimanjakan sejumlah karya sinema yang diangkat dari buku bermutu.

Buku Da Vinci Code
karya Dan Brown (Amerika Serikat)

Novel kontroversial ini terbit pada 2003 dan sampai sekarang sudah laku 80 juta eksemplar. Tokoh utama dalam buku ini, ahli penafsir simbol bernama Robert Langdon, berusaha memecahkan teka-teki lukisan karya Da Vinci. Petualangan Robert mengungkap sisi lain dari sejarah Gereja Katolik Roma. Pada Mei 2006, versi filmnya dirilis dengan aktor Tom Hanks memerankan Robert. Total pendapatan film ini mencapai Rp 10,8 triliun.

Buku The Girl with the Dragon Tattoo
karya Stieg Larsson (Swedia)

Larsson seorang jurnalis yang mengalami trauma di masa remajanya. Di usia 15 tahun, dia menyaksikan seorang gadis diperkosa. Pengalaman pedih itu dia tuangkan menjadi novel thriller dengan tokoh utama seorang perempuan bernama Lisbeth Salander. Lisbeth adalah nama gadis yang diperkosa itu.

Novelnya terbit pada 2004 dengan judul The Girl with the Dragon Tattoo, The Girl Who Played with Fire, dan The Girl Who Kicked the Hornets’ Nest. Bukunya dijual di lebih dari 40 negara dan terjual sekitar 40 juta eksemplar. Pada 2009, trilogi Larsson diangkat ke layar lebar dan mencetak box office. Tahun ini versi Hollywood dari film ini akan diluncurkan.

Buku The Kite Runner
karya Khaled Hosseini (Afganistan)

Hosseini adalah pengungsi Afganistan yang bermukim di Amerika Serikat sejak 1980. Dia menuangkan kisah masa kecilnya di Kabul dalam sebuah novel menyentuh yang terbit pada 2003. Dia bercerita tentang persahabatan dua anak manusia yang dilatarbelakangi konflik Afganistan semasa invasi Uni Soviet dan perlawanan Taliban. Bukunya terjual sekitar 12 juta eksemplar. Empat tahun setelah terbit, novel itu diadaptasi menjadi film yang meraih angka penjualan tiket sampai Rp 657 miliar.

Buku Lord of the Rings
karya J.R.R. Tolkien (Inggris)

Trilogi novel fiksi epik ini ditulis Tolkien pada 1937-1949 dan baru terbit enam tahun kemudian pada 1954. Sampai sekarang, ketiga buku ini—The Fellowship of the Ring, The Two Towers, dan The Return of the King—diterjemahkan ke dalam 38 bahasa dan terjual sekitar 150 juta eksemplar. Pada 2001, sutradara asal Selandia Baru, Peter Jackson, membuat tiga film berdasarkan buku ini. Total pendapatan dari penjualan tiket trilogi film Lord of the Rings mencapai Rp 270 triliun.

Buku Harry Potter
karya J.K. Rowling (Inggris)

Tujuh seri buku ini terjual sekitar 400 juta eksemplar, dan sudah diterjemahkan ke 63 bahasa sejak pertama kali terbit pada 1997. Kisah trio penyihir Harry Potter, Hermione Granger, dan Ron Wesley memang memukau jutaan orang di seluruh dunia. Tak mengherankan versi filmnya tak kalah sukses. Sejak 2001, satu demi satu seri buku Harry Potter menjelma menjadi karya sinematografi. Total pendapatan dari tiket ketujuh film yang sudah selesai mencapai Rp 56,7 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus