<font face=arial size=1 color=#FF9900>PENGHARGAAN</font><br />Irman Gusman

DUTA Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Cameron R. Hume memberikan penghargaan kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman. Alumnus Marketing School of Business, University of Bridgeport, Connecticut, Amerika, ini dipandang menonjol dalam hal kepemimpinan. Penghargaan itu diberikan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-233 Amerika pada 4 Juli lalu di Hotel JW Marriott, Medan.

MENINGGAL
Ibrahim Saleh

DIA terkenal karena memprotes pencalonan Sudharmono sebagai wakil presiden dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat 1988. Pensiunan brigadir jenderal ini meninggal pada usia 70 tahun, Jumat dua pekan lalu. Saat itu Ibrahim tengah menghadiri kampanye pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto. Jenazahnya dimakamkan di pekuburan Taman Bahagia, Bogor. Ia meninggalkan satu istri, lima anak, dan sembilan cucu. Mengawali kariernya di militer pada 1974, Ibrahim adalah kader Golkar dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada 1981.

PENGUKUHAN
Achmadi Priyatmojo

DIA dikukuhkan sebagai guru besar ilmu penyakit tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis dua pekan lalu. Dalam orasinya, Achmadi menyoroti pengelolaan tanah yang benar untuk menekan penyebaran jamur yang menurunkan produktivitas tanaman. Dalam makalah berjudul ”Peranan Jamur Tanaman dalam Ilmu Penyakit Tumbuhan”, ia menyarankan pentingnya isolat jamur yang bersifat antagonis. Fungsinya untuk melawan jamur yang bersifat merusak (patogen) terhadap tumbuhan. Misalnya jamur yang ampuh untuk menekan kondisi layu pada semangka.

Emil Salim

INSTITUT Teknologi Bandung menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada Emil Salim, Menteri Lingkungan Hidup periode 1978-1983. Wali Amanat ITB menilai pria 79 tahun ini konsisten mengkampanyekan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Dari tangan Emil pula lahir Undang-Undang Lingkungan Hidup. Emil adalah doktor kehormatan keenam sejak berdirinya ITB 89 tahun lalu.

---

”Saya kan harus ngantor. Masak, gak memberi selamat.”

Jusuf Kalla seusai bertelepon dan mengucapkan selamat atas kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan presiden, Kamis malam pekan lalu.

”Negara masih membutuhkan peran Pak Jusuf. Kita bicarakan berdua nanti.”

Susilo Bambang Yudhoyono, pada kesempatan yang sama.