Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Universitas Hasanuddin, Makassar, meng anugerahkan gelar doktor honoris causa bidang ekonomi-politik pada Senin pekan lalu. Gelar ini diberikan kepada Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Moh. Najib bin Tun Haji Abdul Razak.
Ia mengatakan Indonesia dan Malaysia memiliki ba nyak faktor pemersatu: dari kesamaan rumpun hingga akidah. "Kalau bisa dipadukan , perekonomian dua ne gara akan lebih maju," ujar Najib dalam orasi ilmiahnya.
Dr Ir Suryo Hapsoro, 51 tahun, dan Dr Siti Ismijati Jenie, SH, 61 tahun
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menambah guru besar. Selasa pekan lalu, Dr Ir Suryo Hapsoro Tri Utomo dan Dr Siti Ismijati Jenie, SH dikukuhkan sebagai profesor, masing-masing untuk Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum UGM.
Suryo, menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Stabilisasi Tanah: Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan".
Sedangkan Siti Ismijati, yang juga ke tua pengelola program S-2 dan S-3 ilmu hukum UGM, me nyampaikan pidato berjudul "Itikad Baik Perkembangan dari Asas Hukum Khusus Menjadi Asas Hukum Umum di Indonesia".
I Nyoman Nurjaya, 52 tahun, Abdul Juli Andi Gani (53), Agoes Soehardjono (51), dan Sri Murni Dewi (51)
Universitas Brawijaya, Malang, mengukuhkan empat guru besar sekaligus pada Selasa pekan lalu. Mereka adalah I Nyoman Nurjaya dari Fakultas Hukum, Abdul Juli Andi Gani dari Fakultas Ilmu Administrasi, serta Agoes Soehardjono dan Sri Murni Dewi dari Fakultas Teknik.
Nyoman membawakan pidato ilmiah berjudul "Reorientasi Paradigma Pembangunan Hukum Negara dalam Masyarakat Multikultural: Perspektif Antro pologi Hukum". Dia mengkritik kecenderungan negara dalam tiga dasawarsa terakhir, yang mengutamakan paradigma hukum sentralisme dan menggusur hukum adat serta hukum agama. Adapun Abdul Juli memberikan orasi "Kepemimpinan Sektor Pu blik dalam Perspektif Tindak an Bersama (Collective Action)". Pidato Agoes berjudul "Memprediksi Umur Elemen Struktur Beton Bertulang pada Jembatan Jalan Raya". Sedangkan Sri Murni berbicara tentang "Perpa duan Kekakuan, Kekuatan, dan Daktilitas pada Struktur Bangunan yang Tangguh".
"Tak ada yang kebal hukum, termasuk menteri." Kepala Kepolisian Daerah Riau Brigadir Jenderal Sutjiptadi, dalam lokakarya tentang penanganan pembalakan liar di Pekanbaru, Selasa pekan lalu. Dia tengah menunggu izin Presiden untuk memeriksa 12 pejabat yang diduga terlibat pencurian kayu di Riau.
"Selama ini banyak dana tak jelas asal-usulnya." Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum Ramlan Surbakti, Selasa pekan lalu, soal dana sumbangan kampanye. Dia mengusulkan dana kampanye partai politik diatur dalam Undang-Undang Pemilu dan ada lembaga khusus yang mengawasi dana tersebut.
TEMPO DULU
17 September 1939Uni Soviet dan Jerman menyerbu Polandia. Pendudukan itu membuat sekutu Polandia, Inggris dan Prancis, menyatakan pe rang terhadap Jerman dan Uni Soviet. Maka pecahlah Perang Dunia II.
18 September 1961Dag Hammarskjld, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa selama hampir dua perio de (1953-1961) tewas dalam kecelakaan pesawat di Kongo. Dia penerima Hadiah Nobel Perdamaian 1961.
19 September 1955Militer Argentina menggulingkan Presiden Juan Domingo Peron. Suami Maria Eva Duarte, yang lebih dikenal sebagai Evita Peron, itu terpilih kembali sebagai presiden pada 1973.
20 September 1888T.S. Elliot lahir. Sastrawan kenamaan Inggris ini mulai terkenal setelah menerbitkan karya berjudul Negeri yang Hancur pada 1922.
21 September 1792Prancis menjadi Repu blik. Dua belas tahun kemudian Napoleon Bonaparte mengembalikan monarki ke negeri itu sekaligus mendaulat dirinya sebagai kaisar.
22 September 1960Mali merdeka dari penjajahan Prancis.
23 September 1942Nazi mulai mengeksekusi tahanan di kamp konsentrasi Auschwitz, Polandia.
24 September 1956Kabel telepon Trans-Atlantik pertama mulai beroperasi. Kabel merentang sepanjang 3.000 kilometer dari Newfoundland (Kanada) ke Skotlandia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo