Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, 26 Oktober 1991
Hutan Kita Milik Siapa
SESUDAH 20 tahun, apa yang tertinggal dari hutan tropis kita? Pertanyaan nakal semacam ini tentu tidak mungkin dijawab dengan gegabah. Tidak pula perlu ditanggapi dengan amarah. Bahwa 20 tahun bisnis perkayuan—yang acap kali dituding sebagai penjarah hutan—telah menggerogoti si emas hijau, tentu bukanlah hal yang baru sama sekali. Bahwa banyak ekses di sekitar penggerogotan itu, juga tidak baru lagi.
Sudah lama pejuang lingkungan, pakar ekonomi, dan pengambil keputusan tak letih-letihnya adu argumentasi tentang ekses-ekses itu. Namun apa yang terjadi?
Seorang pejabat menuduh peladang liar—maksudnya peladang berpindah—sebagai biang kerusakan hutan. Lalu ada pakar yang tergerak hatinya untuk menghitung rente ekonomi yang sempat ditimbun di atas kerusakan itu. Dan ada pengusaha yang marah besar karena kalkulasi rente itu dianggapnya tidak benar.
Kini, dua dekade kemudian, giliran lahan perkebunan yang menjadi sorotan. Banyak lahan perkebunan di Mesuji, Lampung, ternyata bermasalah dan melanggar aturan. Penguasaan lahan oleh perusahaan perkebunan dilakukan tanpa izin dan dengan mencaplok lahan adat masyarakat. Buntutnya, konflik antara masyarakat dan pengusaha perkebunan memercikkan pertumpahan darah.
ARSIP |   |
26 Desember 1929
Film berjudul Fox Follies diputar di Bioskop Luxor, Surabaya. Inilah film bicara pertama yang ditayangkan di Indonesia.
27 Desember 1949
Pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat ditandatangani pemerintah Belanda di Istana Merdeka, Jakarta. Indonesia diwakili Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sementara Belanda diwakili A.H.J. Lovink.
28 Desember 1956
KH Samanhudi meninggal di Klaten, Jawa Tengah. Pendiri Sarekat Dagang Islam (1911) ini dimakamkan di Sukoharjo, Jawa Tengah.
29 Desember 1929
Sukarno, pemimpin Partai Nasional Indonesia, ditangkap pemerintah Belanda karena dikhawatirkan akan memberontak pada 1930.
30 Desember 1950
Menteri Penerangan Arnold Mononutu mengumumkan pergantian nama Batavia menjadi Jakarta.
31 Desember 1930
Jong Java, Pemuda Indonesia, dan Pemuda Sumatera melebur dan mendirikan Indonesia Muda.
1 Januari 2000
Perubahan nama Provinsi Irian Jaya menjadi Provinsi Papua diresmikan presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo