Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

<font size=+1 color=#FF0000>28</font><font size=3> TAHUN LALU</font>

31 Januari 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1984: Tahun Pajak buat Semua
Tempo, 19 November 1983

JANGAN kaget. Uang hasil sewa rumah, bonus, dividen, bunga deposito, dan tabanas akan kena pajak. Yang diincar Rancangan Undang-Undang Pajak Penghasilan (RUU PPh) 1984 adalah setiap manfaat ekonomi yang diperoleh seseorang dari suatu usaha. Perubahan pandangan dalam sistem perpajakan itu, yang memungkinkan obyek kena pajak semakin luas, memang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan pajak nonminyak. Maklum, di saat harga minyak kini masih oleng, kata Menteri Keuangan Radius Prawiro, ”Kita tidak bisa lagi berharap terlampau besar bahwa hasil sektor minyak akan meningkat.”

Itu sebabnya, dalam upaya menaikkan pendapatan pajak nonminyak, pemerintah kini berusaha merombak sistem perpajakan yang ada. Tiga naskah RUU—tentang Pajak Penghasilan 1984, Ketentuan Umum Perpajakan, serta Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah—telah diajukan pemerintah dan kini sedang dibahas DPR. Berapa kenaikan pendapatan pajak nonminyak kelak akan diperoleh, Menteri Radius belum bisa menaksir. Yang sudah pasti, menurut Radius, tiga naskah rancangan itu kelak akan lebih memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan, baik bagi wajib pajak maupun pemungut pajak.

Faktanya, lebih dari dua dekade, penerimaan pajak kerap bocor di tangan aparatnya sendiri. Yang terbaru perkara pembobolan pajak oleh Bahasyim Assifie. Bekas Kepala Kantor Pelayanan Pajak Palmerah, Jakarta Barat, ini diduga menilap ratusan miliar rupiah setelah puluhan tahun bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Ia juga diduga melakukan pemerasan saat menangani salah satu perkara pajak. Setelah tertunda tiga kali, Senin dua pekan lalu Bahasyim dituntut 15 tahun penjara.

ARSIP 

31 Januari 1926
KH Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul Ulama. Organisasi Islam yang artinya ”kebangkitan ulama” ini bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi.

2 Februari 1950
Universitas Indonesia untuk pertama kalinya mengadakan kegiatan di kampus Salemba. Tanggal ini diperingati sebagai Dies Natalis UI.

3 Februari 2009
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara Abdul Aziz Angkat meninggal akibat serangan jantung. Sebelumnya, ia dikeroyok massa yang menghendaki lahirnya Provinsi Tapanuli.

4 Februari 1839
Raden Mas Murtejo—lebih dikenal sebagai Sultan Hamengku Buwono VII—lahir di Yogyakarta. Ia memerintah Kesultanan Yogyakarta pada 1877-1920.

5 Februari 1933
Gara-gara gaji pegawai pemerintah Hindia Belanda diturunkan 17 persen, pemberontakan terjadi di atas Zeven Provincin, kapal angkatan laut milik Belanda, yang tengah berlayar di lepas pantai Sumatera. Pesawat udara angkatan laut Belanda mengebom kapal tersebut untuk mengatasi pemberontakan.

6 Februari 1819
Sir Thomas Stamford Raffles mendirikan Singapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus