Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, 29 Desember 1979
Mereka yang Kembali
PADA akhir 1965, Soetanti Aidit tertangkap di pinggiran Kota Jakarta. ”Siapa yang mengkhianati saya? Tembak mati saja saya segera di sini,” ucapnya. Istri Ketua Umum Partai Komunis Indonesia Aidit ini akhir September 1965 baru kembali dari Korea Utara. Itulah ucapan terakhirnya yang pernah dikutip koran 49 tahun silam.
Pada Kamis, 20 Desember 1979, dalam suatu upacara di Jakarta, Soetanti Aidit, 57 tahun, dibebaskan. Rambutnya nyaris putih semua, tapi giginya kelihatan masih lengkap. Seluruhnya 105 tahanan—41 di antaranya berasal dari Inrehab Pulau Buru—dibebaskan hari itu.
Peristiwa politik 1965 menyisakan sejarah kelam. Tak ada angka pasti berapa orang yang tewas ketika itu. Di banyak pelosok Jawa, air sungai merah oleh darah. Sedikit atau banyak, ada jejak Sarwo Edhie Wibowo pada masa itu.
Sarwo Edhie dikenang sebagai Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat yang berperan membumihanguskan Partai Komunis Indonesia. Pada akhir hayatnya, ia justru tersisih dari lingkar kekuasaan. Tapi trah Sarwo Edhie tak ikut tutup buku. Anak-anak dan menantunya kini tampil di panggung politik negeri ini.
ARSIP |   |
7 November 1943
Sejumlah partai dan organisasi Islam—di antaranya Partai Syarikat Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah—mendirikan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia di Yogyakarta.
8 November 1864
Imam Bonjol wafat di Lotak, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
9 November 1964
Universitas Tawang Alun, didirikan pada 1957, bersalin nama menjadi Universitas Negeri Jember.
10 November 1293
Kerajaan Majapahit berdiri. Raden Wijaya dilantik sebagai raja pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
11 November 1743
Kesultanan Mataram dan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) menandatangani Perjanjian Pakubuwono II. Isinya menggadaikan kedaulatan Mataram kepada VOC selama utang biaya perang merebut Ibu Kota Kartasura dari pemberontak belum dilunasi.
12 November 1945
Soedirman terpilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat pertama dan termuda pada usia 29 tahun.
13 November 1998
Lima mahasiswa tewas tertembak di depan Universitas Atma Jaya, Jakarta, akibat bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan menjelang Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo