Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Album

25 April 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelantikan Mayor Jenderal Erwin Sudjono, 54 Tahun

Mayor Jenderal (TNI) Erwin Sudjono kini menempati posisi baru sebagai Panglima Daerah Militer VI Tanjungpura, Kalimantan Timur. Bekas Panglima Divisi Infanteri 2 Komando Strategis Cadangan TNI Angkatan Darat ini menggantikan Mayor Jenderal (TNI) Herry Tjahjana, yang ditempatkan pada pos baru sebagai Panglima Daerah Militer IX Udayana, Bali.

Serah-terima jabatan berlangsung di Markas Kodam Tanjungpura, Balikpapan, Senin pekan lalu, disaksikan Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal (TNI) Djoko Santoso.

Menurut Djoko, Kodam VI Tanjungpura merupakan salah satu komando utama TNI yang sangat penting dan strategis. "Terlebih pada saat situasi dan kondisinya sangat tak menguntungkan, karena salah satu negara tetangga mencoba mengklaim sepihak terhadap Ambalat," kata Djoko.

Erwin, bagi keluarga besar Kodam VI/Tanjungpura, bukanlah muka baru. Sembilan tahun lalu, dia adalah Asisten Operasi Kasdam VI/Tanjungpura. Selanjutnya ia dipromosikan menjadi Danrem 121/Alambhana Wanawai, Pontianak. "Mudah-mudahan penugasan untuk kedua ini lebih baik dibanding sebelumnya," kata alumni Akabri 1975 ini kepada wartawan di Balikpapan.

Menurut catatan Tempo, pria kelahiran Bandung, 5 Februari 1951, ini adalah salah seorang menantu mendiang Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Dia menyunting Wrashati Cendrawasih, putri kedua Sarwo Edhie, pada 30 Juli 1976. Waktu itu, acara pernikahan yang berlangsung di Hotel Indonesia, Jakarta, cukup menarik karena Wrashati menikah bersamaan kedua adiknya, yaitu Kristiani Herrawati yang menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono (kini Presiden RI) dan Mastuti Rahayu yang disunting Hadi Utomo.

Perjalanan karier militer Erwin terbilang panjang. Ketika berpangkat letnan kolonel, ayah tiga anak ini memimpin Kontingen Garuda XII-A—pasukan perdamaian di bawah naungan PBB—yang bertugas di Kamboja pada 1992-1995.

Setelah bertugas di Kamboja, Erwin berdinas ke Kalimantan. Dari Kalimantan, Erwin kemudian dipercaya menjabat Kepala Staf Kodam III/Siliwangi, Bandung, Jawa Barat. Lalu ia dipromosikan menjadi Kepala Staf Divisi Infanteri 1 Komando Strategis Cadangan TNI Angkatan Darat di Cilodong, Jawa Barat.

Dia kemudian dipercaya menjadi Kepala Staf Kodam III/Siliwangi. Dan jabatan terakhir sebelum ditugasi di Kalimantan ini adalah sebagai Panglima Divisi Infanteri 2 Komando Strategis Cadangan TNI Angkatan Darat, yang bermarkas di Singosari, Malang, Jawa Timur, pada Senin, 24 Februari 2003.


"Saya percaya kerja sama ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di samping adanya good governance." —Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya yang bertajuk Building Strategic Partnership Asia and Africa, saat membuka Asia-Africa Business Summit, Kamis pekan lalu di Jakarta. Presiden menekankan pentingnya pembangunan kerja sama perdagangan antara Asia dan Afrika.

"Bahwa kalau ada orang yang ngajak buat muktamar lagi, ya, monggo saja. Lagian siapa, sih, yang mau datang? Wong muktamar kok dua kali seperti kurang kerjaan saja." — Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa, KH Abdurrahman Wahid, menyampaikan pernyataannya kepada wartawan, Kamis pekan lalu, menanggapi rencana muktamar PKB tandingan dari kubu Alwi Shihab.


TEMPO DOELOE

25 April 1980 Upaya pembebasan 53 warga negara Amerika yang disandera sejak November 1979 di Kedutaan Besar Amerika di Teheran, Iran, gagal. Delapan orang anggota pasukan khusus Amerika tewas setelah helikopter mereka jatuh.

26 April 1986 Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, yang berlokasi di Ukraina, Soviet, meledak. Tercatat 31 orang meninggal dan seratus ribu orang terpaksa diungsikan.

27 April 1994 Setelah perjuangan politik panjang, pemilihan umum demokratis pertama kali digelar di Afrika Selatan. Mayoritas warga kulit hitam diberi hak pilih.

28 April 1945 Diktator fasis Italia, Benito Mussolini, bersama gundiknya, Clara Petacci, dan 12 orang dekatnya dihukum gantung oleh partisan Italia.

29 April 1978 Dewan Militer Revolusioner mengkudeta pemerintahan sayap kiri pimpinan Presiden Mohammed Daoud di Afganistan. Mereka kemudian mengangkat Jenderal Abdul Kaher sebagai presiden.

1 Mei 1945 Diktator Jerman, Adolf Hitler, diberitakan terbunuh di kantor kanselir di Berlin. Ia tewas setelah "berjuang sampai titik darah penghabisan" melawan kaum Bolshevik atau tentara Soviet. Dua bulan kemudian baru terungkap dari pengakuan seorang pengawal, Hitler bunuh diri di bunkernya dengan sang pacar, Eva Braun.

30 April 1975 Presiden Vietnam Selatan, Duong Van Minh, mengumumkan penyerahan tanpa syarat kepada Vietcong. Penyerahan ini mengakhiri Perang Vietnam, yang sudah berlangsung 21 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus