Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Album

4 April 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penghargaan Quraish Shihab, 61 tahun

Prof Dr Muhammad Quraish Shihab menerima penghargaan Islamic Book Fair (IBF) Award 2005, di Jakarta, pekan lalu. IBF Award merupakan apresiasi dari Ikatan Penerbit Indonesia, khususnya kelompok kerja buku agama Islam DKI Jakarta. Karena bekas Menteri Agama ini dinilai sebagai penulis non-fiksi paling produktif—26 jilid buku—IBF layak memberikan penghargaan kepada Quraish.

Pria kelahiran Rappang, Sulawesi Selatan, 16 Februari 1944, ini menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang. Selanjutnya, Quraish bersekolah di Malang, sekaligus nyantri di Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah. Pada 1958, dia berangkat ke Kairo, Mesir, sebagai siswa kelas II Tsanawiyyah Al-Azhar.

Pada 1967, Quraish Shihab menamatkan pendidikan tingkat sarjana pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Hadis Universitas Al-Azhar. Dua tahun kemudian, dia meraih gelar MA. Sepulang dari Kairo, Quraish dipercaya menjabat wakil rektor bidang akademis dan kemahasiswaan di IAIN Alauddin, Ujung Pandang.

Quraish kembali menuntut ilmu di Kairo pada 1980. Dia mendapat gelar doktor dalam ilmu-ilmu Al-Quran dengan yudisium summa cum laude disertai penghargaan tingkat satu (mumtat ma'a martabat al-syaraf al-'ula) pada 1982.

Setelah pulang kembali ke Tanah Air, Quraish mengajar di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Pada tahun yang sama, dia juga dipercaya menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Dia mulai menapak ke Departemen Agama sejak 1989. Bersamaan dengan itu, Quraish juga terlibat dalam beberapa organisasi profesional, seperti Perhimpunan Ilmu-ilmu Syari'ah, pengurus Konsorsium Ilmu-ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia. Di penghujung pemerintahan rezim Soeharto, dia dipercaya menjabat Menteri Agama.

Jadwal kegiatannya pun menjadi padat. Kendati demikian, Quraish tetap meluangkan waktu untuk menulis. Dia sering mengisi kolom di beberapa koran dan majalah. Sejumlah buku telah dihasilkannya, di antaranya Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya, Filsafat Hukum Islam, dan Mahkota Tuntunan Ilahi.


"Satu orang anggota De-wan mengaku dibayar Rp 50 juta untuk mendukung satu pasal. Bayangkan berapa pasal dalam undang-undang, dan itu baru satu undang-undang." —Pakar hukum tata negara, M. Mahfud Md., mengungkapkannya dalam rapat dengar pendapat mengenai program legislasi daerah, di Bandung, Jawa Barat, Rabu pekan lalu. Dia menambahkan, produk hukum di Indonesia adalah hasil transaksi politik.

"Tidak ada kepentingan pemerintah yang langsung berhubungan dengan itu semua. Sekarang demokrasi, kok. Yang penting dilakukan secara baik dan aman." —Juru bicara kepresidenan, Andi Mallarangeng, memberi pernyataan ini kepada wartawan, Rabu pekan lalu, menjawab tudingan bahwa pemerintah ikut bermain dalam dua kubu PDIP (PDIP Mega dan PDIP Pembaruan) yang bertarung di kongres.


TEMPO DOELOE

4 April 1968 Pembela hak-hak warga kulit hitam Amerika, Martin Luther King, 39 tahun, terbunuh di Memphis, Tennessee. Peraih penghargaan Nobel Perdamaian tahun 1964 itu ditembak oleh James Earl Ray ketika berdiri di balkon hotel.

5 April 1955 Sir Winston Churchill, 81 tahun, mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Inggris karena alasan kesehatan. Churchill meninggal 26 Januari 1965 pada usia 90 tahun.

6 April 1909 Robert Edwin Peary, 53 tahun, mencatatkan diri sebagai orang pertama yang mencapai titik nol Kutub Utara. Penjelajah Amerika tersebut memulai penjelajahan pada Juli 1908 dan mencapai pantai Kutub pada Maret 1909. Dari situ ia bergerak masuk ke Kutub Utara.

7 April 1954 Presiden Amerika Dwight D. Eisenhower mengenalkan istilah "teori domino" di Washington. Menurut Eisenhower, bila Indocina jatuh ke tangan komunis, komunis bisa merebut Birma (sekarang Myanmar), Thailand, Indonesia, Jepang, Taiwan, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.

8 April 1984 Kebocoran pada pipa methyl isocyanate terjadi di pabrik pestisida Union Carbide di Bhopal, Negara Bagian Madhya Pradesh, India. Akibatnya, sekitar 15 ribu orang meninggal karena keracunan. Setengah juta penduduk Bhopal menderita gangguan pada kulit, pernapasan, penglihatan, dan penciuman.

9 April 1948 Terjadi pembunuhan massal atau tragedi di Deir Yassin di Yerusalem. Sekitar 120 orang warga sipil Palestina, sebagian besar wanita, anak-anak, dan orang tua, mati karena serangan dua grup paramiliter garis keras Yahudi. Pembantaian ini memicu perang Arab-Israel.

10 April 1815 Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus. Suara ledakannya terdengar sampai sejauh 2.700 kilometer. Puncak gunung yang tadinya setinggi 4.200 meter berkurang menjadi 2.851 meter. Sekitar 10 ribu penduduk tewas akibat terkena ledakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus