Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Ambon dan Pribumi

8 Maret 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seandainya kawasan Nusantara ini hanya dihuni oleh penduduk pribumi, tidak seorang pun bisa menjamin tidak akan muncul kerusuhan, penjarahan, brutalisme, kesenjangan sosial, kecemburuan sosial. Sebab, masalah pembauran di antara sesama pribumi sendiri kenyataannya masih menghasilkan konflik berdarah. Kasus Ambon merupakan salah satu contoh aktual yang bisa dikedepankan. Warga non-Ambon diusir oleh warga Ambon. Dengan demikian, pemicu kerusuhan di Ambon bukan persoalan ekonomi semata, tetapi lebih disebabkan oleh ketidakmampuan menerima adanya berbagai perbedaan. Bila dengan sesama pribumi saja tidak bisa rukun dan damai, bagaimana bisa menjalin hidup rukun dan damai dengan kalangan nonpribumi. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus menciptakan suasana hidup rukun dan damai di antara sesama pribumi, dengan saling menerima perbedaan yang ada. Azis Supriyadi Bali Matraman RT 7/10 Manggarai Selatan, Jakarta 12860

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus