SEMUA serba tak terduga bagi Niniek L. Karim. Bintang film ini mulanya terkaget-kaget ketika dinyatakan sebagai pemeran pembantu wanita terbaik dalam Festival Film Asia Pasifik (FFAP) di Kuching, Serawak, dua pekan lalu. Dosen Fakultas Psikologi UI yang kini 41 tahun itu menang lewat film Pacar Ketinggalan Kereta, yang di Festival Film Indonesia tahun lalu memberinya Piala Citra untuk kategori yang sama. "Benar nggak, sih, saya menang? Soalnya sampai Rabu ini saya belum menerima pengumuman resmi dari Panitia FFAP," ujar Niniek pekan lalu. Jauh sebelum menerima kabar ini, Niniek sempat benar-benar kaget. Ceritanya, bulan lalu, ia pergi ke Frankfurt, Jerman, menghadiri Festival Film Manheim. Ketika berada di stasiun kereta api Frankfurt, tasnya disambar orang. Ia sempat panik dan melapor ke kepala stasiun. "Eh, ternyata polisi hanya mencatat, tanpa berusaha membantu," ujar Niniek jengkel. Padahal, isi tas tadi sangat vital: paspor, credit card, dan tiket pesawat. Akhirnya, dengan bantuan seorang saudaranya dan konsulat RI di sana, Niniek bisa pulang kembali ke Tanah Air, dan lantas mendengar hadiah dari Malaysia tadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini