Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, 2 Januari 2005
Hanya dalam hitungan hari, 2004 akan pungkas. Yang tertinggal: sejumlah peristiwa, sejumlah momen bersejarah. Di balik tabir setiap momen itu, terpatrilah wajah sosok atau sekumpulan sosok; bisa tokoh sohor atau orang ”biasa”. Namun, mereka dibuhul oleh utas benang merah yang sama: melahirkan dan merawat momen terbaik bagi tanah air kita itu. Merekalah yang kami sebut Tokoh 2004 Pilihan Tempo.
Mereka kami anggap telah mengambil bagian dalam melahirkan dan merawat sebagian dari momen terbaik bagi tanah air kita sepanjang tahun ini. Mereka juga mengupayakan agar makna sebuah momen tak jatuh ke mediokritas. Sering mereka berada di belakang layar.
Salah satu di antaranya adalah Achmad Usman. Pada hari itu, 9 September 2004, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, porak-poranda oleh ledakan bom di depan Kedutaan Besar Australia. Tanpa mengindahkan keselamatannya, Achmad melesat ke tengah ”lokasi bom” yang mendidih dan menggendong keluar Bambina Musu, gadis cilik berumur lima tahun yang terkapar dengan tubuh koyak berlumuran darah.
Kami kian yakin dengan pilihan itu karena, setelah kami menemuinya dan melakukan wawancara, kami menemukan bahwa profesi penyelamat Bambina ini bukan satpam—seperti banyak ditulis media. Dia seorang buruh bangunan, yang pekerjaannya tak bersangkut-paut dengan masalah keamanan gedung. Masih banyak yang lain seperti Achmad.
Kini, kami kembali memilih mereka yang telah menyerahkan sebagian hidupnya untuk kemaslahatan masyarakat. Me-reka adalah sebagian kecil dari kaum muda yang membangun Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo