Menyaksikan tragedi Trisakti, tragedi Semanggi, penculikan aktivis, kerusuhan Mei, penjarahan di pelosok negeri, pembantaian dukun santet, perang antarkampung, sampai peristiwa Ketapang dan Kupang, nilai orang Indonesia tidak dihargai. Gelombang kekerasan itu melecehkan harkat dan martabat kita sendiri. Kita mudah dipermainkan oleh percaturan politik para elite politik Begitu mudahnya dihasut, diadu, saling merendahkan, dan saling membantai. Di mana akal sehat yang selama ini diagung-agungkan?
Apa pun posisi kita, entah penonton, pengamat, penganalisis, korban, atau penikmat dan pelaku kekerasan itu, kita tidak bisa diam saja di tahun yang masih baru ini. Kita mesti segera bertindak memulihkan rasa damai, aman, dan tentram. Apa yang dilakukan Gus Dur barangkali bisa dijadikan satu "langkah kecil". Walaupun dicela, bahkan dilecehkan banyak orang, apa yang dilakukan Gus Dur adalah usaha untuk merajut retakan persaudaraan bangsa. Tidak ada artinya kalau langkah itu dilihat cuma dari segi intrik politik, apalagi dari sudut duit.
S. DJUNATAN
Pasirkaliki, Bandung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini