Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kerang, batok kelapa, bambu, dan batu pun bisa memukau sebagai perhiasan di tangan Rudi Corens, desainer perhiasan asal Belgia. Ia menggelar karyanya di Erasmus Huis, Jakarta, akhir pekan lalu. Corens menyulap benda-benda “remeh” itu menjadi anting, kalung, cincin, bros, dan gelang. Tak ketinggalan aksesori yang rada “ajaib” macam hiasan perut dan kaki. Kumpulan pernik itu kian bersinar tatkala dipadukan dengan motif etnik khas Indonesia. Juga saat bersanding dengan batik karya perancang Afif Syakur dari Yogyakarta. Tradisional namun modern.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo