Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEHUBUNGAN dengan Catatan Pinggir Goenawan Mohamad yang berjudul Pram di TEMPO edisi 27 April-3 Mei 1999, saya ingin menyampaikan pendapat. Pram memang pantas masuk dalam "Catatan Pinggir". Sayang, Goenawan Mohamad (GM) menggelapkan satu sisi hitam Pram, meski GM korban sisi hitam tersebut. Anak-anak muda—di bawah umur 40 tahun sekarang—yang kurang membaca lengkap peristiwa G30S/PKI, akan menjadi pemuja Pram karena Catatan Pinggir ini.
Pram, sebelum G30S/PKI, bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), instrumen PKI untuk meneror budayawan di luar Lekra. Untuk menentang Lekra, para budayawan, termasuk GM, mengeluarkan Manifes Kebudayaan. Oleh Lekra, pencetus Manifes Kebudayaan ini dihina dengan singkatan Manikebu, dan diteror. Artinya, selain beberapa kali tertindas/kehilangan kebebasan, Pram pernah bergabung dengan kaum penindas, yaitu Lekra/PKI. Dan kalau G30S/PKI berhasil menguasai Indonesia pada 1965 itu, sungguh ngeri untuk membayangkan apa yang akan terjadi.
DEHEN BINTI
Jalan Gandaria I/34, Banjarmasin 70235
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo