Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Harta Karun (2)

1 September 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAYA benar-benar terkejut setelah mengikuti berita-berita tentang penggalian situs purbakala Batutulis di Bogor, Jawa Barat. Seorang Menteri Agama malah sibuk mengurusi harta karun, bukannya berkosentrasi mengurusi perbaikan moral dan mental serta akhlak rakyat yang kian terkikis Sebagai rakyat Indonesia dan orang Sunda, saya kecewa dengan semua itu. Seharusnya seorang pejabat tinggi memberi contoh panutan yang baik. Utang negara yang dibebankan kepada kita semua seharusnya dibayar dengan belajar giat dan kerja keras, bukan dengan mencari harta karun lewat wangsit. Bagaimana jika wangsit itu mengatakan bahwa harta karun berada tepat di bawah Istana Negara, Monas, Candi Borobudur, atau Masjid Istiqlal? Apakah akan digali juga? Saya memohon agar pemerintah tidak mengambil kebijakan yang bisa memicu kemarahan suku tertentu dan menambah kesengsaraan rakyat. Sebab, tanpa kejadian itu pun kita sudah hidup sengsara dan memprihatinkan. SORAYA NURUL AMALIA Johar Baru IV, RT8/4 No. 29 Jakarta [email protected]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus