Imbauan Untuk LSM Indonesia

TEMPO, 30 April, menulis tentang hadirnya 30 utusan LSM Indonesia di Paris. Mereka, bersama warga negara asing, mengadakan diskusi yang membicarakan kebijaksanaan pembangunan di Indonesia. Sungguh sangat memasygulkan saya. Kemasygulan ini tak dibuat-buat, tapi semata-mata timbul dari pengetahuan sejarah yang saya baca di SR (sekolah rakyat), sekolah menengah, dan pengalaman masa kecil. Sejarah timbulnya penjajahan oleh bangsa asing (Belanda, Inggris, Portugis) di bumi Nusantara ini bermula dari perselisihan antarsaudara raja atau antarkelompok masyarakat. Salah satu pihak atau kelompok utusan mengadu tentang kekurangan dan keburukan saudaranya, lalu minta tolong kepada bangsa asing. Contohnya: perselisihan antara kaum Padri dan kaum Adat di Minangkabau atau antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji di Banten. Apakah sejarah ini akan berulang pada bangsa kita? Kepada anggota LSM yang berangkat ke Paris membentuk INFID, yang melaporkan kekurangan bangsa sendiri, sadarlah akan perangkap yang diciptakan oleh bangsa asing terhadap bangsa kita. Siapa yang menjamin bahwa LSM mitra saudara di luar negeri itu bukan alat dari kelompok tertentu untuk tujuan tertentu pula? Marilah kita pecahkan masalah keluarga kita di dalam rumah sendiri. DRG. ABRAHAM ILYAS ST. MARAJO Palembang 30137