Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Mengapa Kita Mengimpor Beras?

Mengapa kita masih mengimpor beras dari Vietnam? Bukankah Indonesia negara agraris?

22 September 2024 | 00.00 WIB

Surat Pembaca
Perbesar
Surat Pembaca

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAYA tinggal di sebuah perumahan yang masih dikelilingi sawah yang cukup luas dan berwarna hijau saat musim tanam padi. Bila datang musim panen, semuanya berwarna kuning keemasan. Setiap pagi saya bisa berjalan di sepanjang tepian sawah, berbincang sekadarnya dengan petani padi. Dengan wajah ceria, mereka bercerita tentang sulitnya pengairan sawah di musim kemarau, harga pupuk yang mahal, serta harga padi yang belum memberikan keuntungan memadai dan menyejahterakan petani. 

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus