Tiga puluh satu tahun yang lalu -- tepatnya pada 1959 -- ibuku termasuk salah seorang anggota Persit Kartika Chandra Kirana di Semarang. Kebetulan saya sering mengantar dan menjemput Ibu kalau ada pertemuan di Persit KCK. Di saat itu, Ibu sering bercerita tentang istri panglima yang penuh perhatian terhadap anggota-anggota Persit. Kadang-kadang beliau itu menanyakan keadaan anak-anak para ibu tersebut. Pada suatu pertemuan, ibu saya ditanya oleh istri panglima, "Di mana sekolah putra Ibu?" Ibu saya menjawab, "Kebetulan baru tamat SMA B dan masuk sekolah di Yogya. Saat ini, sedang mencari indekos yang murah." Tiba-tiba istri panglima menawarkan, "Bagaimana kalau putra Ibu indekos pada ibu saya yang tinggal di daerah Wirogunan. Dan tak usah bayar, asalkan mau sederhana dan menunggu rumah." Tanpa pikir panjang, saya dan Ibu pergi ke Yogya ke alamat Wirogunan tersebut. Alhamdulillah, dapat sowan dan bertemu dengan ibunya istri panglima. Tapi, menyesal sekali, jarak antara Fakultas Teknik dan Wirogunan cukup jauh ditempuh dengan sepeda (1959). Karena itu, saya tidak bisa indekos di Wirogunan. Begitu besar perhatian istri panglima terhadap para anggota Persit KCK saat itu. Lalu, siapa istri panglima tersebut? Tak lain adalah Ibu Negara Republik Indonesia saat ini. Semoga Ibu Tien panjang usia dan selalu sehat untuk melindungi kawula alit yang masih perlu perhatian. IR. BAMBANG SOEGIHARTO Jalan Dr. Harun, Gg. Haji Agus Salim No. 23 E Bandar Lampung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini