Ada yang perlu dikritik dengan hasil jajak pendapat yang diadakan RCTI. Bukan soal substansi polling, melainkan jumlah koresponden yang diumumkan tak masuk akal.
Misalnya, ketika saya mengamati acara Aneka Dialog di RCTI, Senin, 1 Maret 1999, pukul 22.30—23.30, topiknya kampanye pemilu, dengan narasumber A.A. Baramuli (Golkar), Prof. Yusril Ihza Mahendra (PBB), dan seorang utusan PKB.
Pada akhir dialog interaktif itu, pembawa acara Adolf Posuma membacakan empat pertanyaan dan persentase jawaban. Adolf juga menjelaskan bahwa responden yang menelepon berjumlah (sekitar) 1.200 orang. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan presenter Chris Kelana waktu lalu.
Bila setiap penelepon memerlukan waktu 1 menit untuk menjawab 4 pertanyaan dan sedikit basa-basi, diperlukan 1.200 menit atau sekitar 20 jam untuk menampung semua jawaban. Sedangkan acaranya berlangsung 1 jam, berarti ada selisih 19 jam.
Mungkin disediakan puluhan telepon paralel dan operator, answering machine atau sarana hunting-system. Tapi pemirsa tidak melihat fasilitas dan aktivitas itu. Mungkin pihak RCTI bisa menjelaskan.
Drs. Syafarudin
Jalan Zebra 16
Kedaton, Bandarlampung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini