Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembangunan tak pernah absen dari Jakarta, dari gedung bertingkat, apartemen mewah, perumahan miliaran rupiah, sampai pusat perbelanjaan superbesar. Tetapi hampir mustahil rumah murah terbangun di Ibu Kota. Harga tanah yang sudah tidak masuk akal dan ketersediaan tanah yang menipis menjadi penyebab pembangunan rumah murah di tengah kota jauh dari kenyataan.
Badan Pusat Statistik mendata, hanya 55,43 persen dari jumlah warga Jakarta yang memiliki rumah sendiri. Berbeda dengan persentase di daerah lainnya yang lebih dari 60 persen. Setiap tahun, persoalan kekurangan rumah di Jakarta dan juga daerah lainnya di Indonesia semakin bertambah. Masalah perumahan murah menjadi jalan buntu.
Persentase Kepemilikan Rumah pada 2012
Kekurangan Rumah dari Tahun ke Tahun
Kekurangan pasokan rumah atau backlog perumahan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berikut data BPS:
Kekurangan rumah berdasarkan jumlah penduduk
Berdasarkan perhitungan Real Estate Indonesia, total kebutuhan rumah bisa mencapai 2,6 juta per tahun. Itu didorong oleh:
1. Pertumbuhan penduduk
2. Perbaikan rumah rusak
3. Backlog atau kekurangan rumah
REI mengatakan, setiap tahun dibutuhkan 729 ribu unit rumah, dihitung berdasarkan jumlah penduduk di Indonesia dan rata-rata pertumbuhan penduduk setiap tahunnya.
Sumber: BPS (www.bps.go.id) | REI (www.rei.or.id)| Buletin Cipta Karya Kementerian PU
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo