Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Jalan Buntu Pembangunan Rumah Murah

27 Januari 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembangunan tak pernah absen dari Jakarta, dari gedung bertingkat, apartemen mewah, perumahan miliaran rupiah, sampai pusat perbelanjaan superbesar. Tetapi hampir mustahil rumah murah terbangun di Ibu Kota. Harga tanah yang sudah tidak masuk akal dan ketersediaan tanah yang menipis menjadi penyebab pembangunan rumah murah di tengah kota jauh dari kenyataan.

Badan Pusat Statistik mendata, hanya 55,43 persen dari jumlah warga Jakarta yang memiliki rumah sendiri. Berbeda dengan persentase di daerah lainnya yang lebih dari 60 persen. Setiap tahun, persoalan kekurangan rumah di Jakarta dan juga daerah lainnya di Indonesia semakin bertambah. Masalah perumahan murah menjadi jalan buntu.

Persentase Kepemilikan Rumah pada 2012

  • Aceh / 78,43 persen
  • Sumatera Utara / 68,02 persen
  • Sumatera Barat / 70,04 persen
  • Riau / 67,51 persen
  • Sumatera Selatan / 80,33 persen
  • Bengkulu / 79,55 persen
  • Lampung / 85,92 persen
  • Kepulauan Bangka-Belitung / 84,52 persen
  • Kepulauan Riau / 64,54 persen
  • DKI Jakarta / 55,43 persen
  • Jawa Barat / 78,12 persen
  • Jawa Tengah / 88,56 persen
  • DI Yogyakarta / 76,62 persen
  • Jawa Timur / 88,13 persen
  • Banten / 76,98 persen
  • Bali / 75,00 persen
  • Nusa Tenggara Barat / 85,07 persen
  • Nusa Tenggara Timur / 86,01 persen
  • Kalimantan Barat / 87,60 persen
  • Kalimantan Tengah / 77,09 persen
  • Kalimantan Selatan / 75,23 persen
  • Kalimantan Timur / 69,93 persen
  • Sulawesi Utara / 74,97 persen
  • Sulawesi Tengah / 85,29 persen
  • Sulawesi Selatan / 83,10 persen
  • Sulawesi Tenggara / 84,50 persen
  • Gorontalo / 80,82 persen
  • Sulawesi Barat / 88,17 persen
  • Maluku / 81,35 persen
  • Maluku Utara / 85,24 persen
  • Papua Barat / 66,79 persen
  • Papua / 81,99 persen

    Kekurangan Rumah dari Tahun ke Tahun

    Kekurangan pasokan rumah atau backlog perumahan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berikut data BPS:

  • 2009 / 7,3 juta unit
  • 2010 / 13,6 juta unit
  • 2014 / 15 juta unit

    Kekurangan rumah berdasarkan jumlah penduduk

    Berdasarkan perhitungan Real Estate Indonesia, total kebutuhan rumah bisa mencapai 2,6 juta per tahun. Itu didorong oleh:
    1. Pertumbuhan penduduk
    2. Perbaikan rumah rusak
    3. Backlog atau kekurangan rumah

    REI mengatakan, setiap tahun dibutuhkan 729 ribu unit rumah, dihitung berdasarkan jumlah penduduk di Indonesia dan rata-rata pertumbuhan penduduk setiap tahunnya.

    Sumber: BPS (www.bps.go.id) | REI (www.rei.or.id)| Buletin Cipta Karya Kementerian PU

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus