Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kabul jatuh ke pihak Aliansi Utara dari tangan Taliban, Selasa dua pekan lalu, dan sejumlah perubahan besar terjadi di Afganistan. Sebagian masyarakat di negara itu menyambut gembira perubahan itu. Meski demikian, banyak pihak yang percaya kegembiraan itu tak akan berlangsung lama. Di negara itu ada terlalu banyak faksi yang memiliki kekuatan milisi. Setiap saat faksi-faksi tersebut dapat pecah dan saling berebut kekuasaan. Belum lagi kemungkinan serangan balik dari Taliban. Melihat itu, Amerika Serikat segera mengisyaratkan perlunya sebuah pasukan multinasional untuk menjaga stabilitas Afganistan. Salah satu negara yang diminta bergabung adalah Indonesia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo