Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Kembali ke jakarta

Wartawan tempo ardian taufik gesuri yang ditugaskan di ujung pandang dan bambang aji setyadi di pulau batam ditarik kembali ke jakarta.

16 Januari 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH bertugas selama tiga bulan di daerah, dua wartawan itu kini ditarik kembali ke Jakarta. Mereka adalah Ardian Taufik Gesuri dan Bambang Aji Setyadi. Selama tiga bulan ini, Ardian ditugaskan di Ujungpandang, dan dia bertanggung jawab untuk meliput semua peristiwa di Sulawesi dan sekitarnya. Pekan lalu, Ardian sudah mudik ke Jakarta. Sedangkan Aji ditempatkan di Pulau Batam untuk mengawasi daerah di sekitar Kepulauan Riau yang kini sedang berkembang menjadi daerah bisnis dan pariwisata itu. Menurut rencana, pekan ini Aji pun segera mendarat kembali ke Jakarta. Penempatan mereka di dua daerah tersebut bertujuan untuk memberi pengalaman baru kepada mereka: bertugas sendiri di daerah. Bagaimana mereka menjaga gawangnya agar tak kebobolan. Dan itu tentu saja tak mudah. Bambang Aji, misalnya, sebagai reporter di Jakarta, selama ini lebih banyak berkecimpung dengan peristiwa ekonomi dan bisnis, sedangkan selama di Batam ia harus meliput rupa-rupa berita seperti peristiwa kriminalitas, hukum, atau politik. Pengalaman itu bertambah lagi karena mereka harus menge- lola sendiri seluruh biaya yang dikeluarkan di sana, dan mempertanggungjawabkannya ke Jakarta. Selain itu, dari pengalaman tersebut, mereka berdua diharapkan bisa memberikan masukan bagaimana mengembangkan jaringan liputan di dua daerah itu. Dari pengalaman tadi, Bambang Aji melaporkan bahwa biaya hidup di Batam mungkin termahal di Indonesia, baik itu biaya hidup sehari- hari maupun transpor lokal. ''Untuk mengirit biaya, terutama meliput peristiwa yang cukup jauh, saya sering mencarter taksi secara patungan dengan wartawan Antara,'' ujar Aji, sarjana ekonomi ini. Selama bertugas di Batam, kesulitan yang dihadapi Aji adalah ketika harus mewawancarai pejabat Otorita Batam. Entah kenapa, sumber utama yang satu ini agak menutup diri, juga terhadap media lain. Sedangkan sumber-sumber lainnya cukup mudah. Mereka sudah mengenal TEMPO sehingga tak sulit dihubungi. Bahkan ada sumber yang menyediakan diri untuk diwawancarai lewat telepon, sesuatu yang sudah biasa di Jakarta tapi masih langka di daerah. Di Ujungpandang, sebagai penjaga gawang Indonesia Timur, khususnya wilayah liputan Sulawesi, Ardian sebagai seorang Jawa cepat juga beradaptasi dengan masyarakat setempat. Hampir tak ada hambatan berarti yang dilaporkannya, kecuali soal bahasa. Ia sempat repot membuat reportase di desa karena ada saja penduduk yang hanya bisa berbahasa Bugis, sedangkan sarjana komunikasi UGM ini cuma fasih berbahasa daerah Jawa. Kooperatifnya masyarakat setempat terhadap wartawan dialami Ardian ketika menggarap banci-banci sakti atau bissu dalam bahasa sana, yang kami muat di rubrik Selingan nomor ini. Menurut Ardian, mulanya mereka agak tertutup, tapi setelah lama ngobrol, semuanya keluar. Saking senangnya diwawancarai, Puang Towa Le- pangeng, bekas imam para bissu, memperlihatkan kitab ilmu bissu. ''Ini kitab sangat rahasia. Tak pernah saya tunjukkan kepada orang lain,'' kata Puang Towa Lepangeng. Tentu saja Ardian tak bisa membaca kitab pusaka itu, karena tertulis dalam bahasa Lontara yang beraksara Bugis Kuno. Tapi sekali lagi Ardian mendapat perlakuan istimewa, Puang Towa bersedia menembangkan sebagian isi kitab itu, lengkap dengan mantera-manteranya yang konon bisa membikin orang kebal. Entahlah, yang pasti, sampai Ardian ditarik ke Jakarta, ia tak kebal, dan syukurlah, tingkah lakunya pun tak menunjukkan ''kebanci-bancian''.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus