Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Kompetisi divisi utama pssi 87-88

Pertandingan kompetisi divisi utama perserikatan PSSI 1987-1988 yang dihimpun beritanya oleh Ahmed Kurnia Soeriawidjaja, Amran Nasution, Bambang Harymurti, Rudy Novrianto, Bachtiar Abdullah, dll.

2 April 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELAMA dua dekade terakhir tak kurang dari tujuh nama beken silih berganti memimpin PSSI -- lima ketua umum dan dua sebagai penjabat. Mereka: Kosasih Poerwanegara, Bardosono, Ali Sadikin, Muhono (penjabat), Syarnubi Said, Soeoario Pontiowinoto (menjabat dan Kardono. Tapi prestasi tim nasional kita yang menonjol selama periode kepengurusan tujuh pendekar itu cuma menjuarai dua kali SEA Games - pekan olah raga yang hanya diikuti oleh sekitar tujuh negara Asia Tenggara. Prestasi yang tak menggembirakan itu ternyata tak membuat kecintaan masyarakat pada sepak bola ikut anjlok. Minggu malam lalu, tak kurang dari 80.000 penonton memadati Stadion Utama Senayan menyaksikan pertandingan final kejuaraan perserikatan antara Persebaya dan Persija. Diperkirakan lebih dari separuh penonton itu datang dari Jawa Timur - ada yang datang pakai bis (sekitar 120 bis), ada yang naik kereta api, dan ada pula yang membawa kendaraan sendiri. Kami, selama 17 tahun usia TEMPO, tak kurang dari 28 kali mengangkat sepak bola sebagai Laporan Utama. Mulai dari cerita tentang pembinaan sebuah klub, perserikatan, sampai soal Kejuaraan Piala Dunia. Tahun lalu, pada akhir kompetisi nasional 1986-1987, misalnya, kami menurunkan Laporan Utama tentang PSIS Semarang, yang kami ramalkan sebagai juara nasional baru, dan ternyata betul. Pada musim kompetisi 1987-1988, tim PSIS gagal memperoleh tiket enam besar untuk memperebutkan gelar juara di Stadion Utama Senayan. Mereka kalah dalam gol rata-rata dari Persipura, yang diberi kemenangan mencolok 12-0 oleh Persebaya. Hujan gol yang tak masuk akal itu dinilai banyak orang sebagai permainan Persebaya untuk melicinkan jalan ke grand final. Dugaan itu tak meleset. Tim Persipura kemudian memang membalas budi dengan 2-4, sehingga kedudukan Persebaya (yang dalam pertandingan akhir bermain sabun pula dengan Persija: 0-0) menuju grand final tak tergoyahkan, dan kemudian muncul sebagai juara baru. Kalau minggu ini kami tak menampilkan Persebaya sebagai gambar sampul, bukan karena mereka tak layak sebagai juara, melainkan karena wartawan kami berhasil mendapatkan pengakuan sejumlah pemain tentang permainan "sabun" dalam kompetisi nasional 1987-1988. Selain itu, yang tak kalah menarik, santernya masalah perimbangan gol yang diperjudikan oleh kalangan tertentu dalam pertandingan final enam besar PSSI. Di antara gol yang banyak dipertanyakan orang adalah gol kedua yang dicetak pemain Persija pada perpanjangan waktu grand final, sehingga kedudukan akhir menjadi 3-2 untuk kemenangan Persebaya. Banyak orang yang menganggap gol itu terjadi pada saat wasit seharusnya sudah meniup peluit panjang. Di samping itu, yang juga banyak dipertanyakan orang, gagalnya Persib mencapai grand final, gara-gara tak berhasil mengalahkan PSMS pada pertandingan yang menentukan dalam pengumpulan angka. Ada suap ? Pengurus Persib mencurigai begitu. Cerita-cerita kelabu di balik kompetisi nasional 1987-1988 dihimpun oleh Ahmed Kurnia Soeriawidjaja, Amran Nasution, Bambang Harymurti, Rudy Novrianto, Bachtiar Abdullah, Yopie Hidayat, dan Budiono Darsono - kemudian dituliskan oleh empat nama yang disebut pertama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus