API adalah komponen penting dalam pekerjaan keteknikan. Dengan semburan api ini orang membuat sambungan las atau memotong pelat baja. Terobosan baru, dalam soal pengadaan api, telah dilakukan oleh The Hydrox Corp. Ltd., sebuah perusahaan tak terkenal dari Auckland, Selandia Baru. Hydrox Corp. belum lama berselang telah memperkenalkan Hydrox Generator, sebuah alat yang bisa menghasilkan gas bakar secara sangat murah. Alat ini berbentuk kotak mirip lemari es. Ukurannya bervariasi, tergantung kapasitasnya. Perusahaan Selandia Baru ini mengklaim bahwa Hydrox Generator adalah model pertama di dunia, untuk alat penghasil gas bakar yang menggunakan metode elektrolisa - yakni teknik mengurai air menjadi gas oksigen dan hidrogen. Elektrolisa sendiri sesungguhnya bukan teknik baru. Sejak pertengahan abad ke-19, pakar industri Barat telah mencoba membuat gas bakar dengan elektrolisa itu. Tapi selalu saja terbentur pada masalah yang sama: harus membuat instalasi besar seperti layaknya membuat pabrik mobil. Akibatnya, prodtiknya tak mungkin bersaing dengan gas bakar yang diproduksi secara konvensional. Dengan dana riset sebesar US$ 5 juta Hydrox Corp. berhasil memecahkan ikatan air hanya dengan sel-sel elektrolisa berukuran kecil. Oksigen dan hidrogen yang terbentuk dicampur dengan karbon tambahan, dalam sel-sel Hydrox Generator, dan menghasilkan gas propan atau oxyasetilen. "Kami tak mengklaim bahwa HG bisa bekerja lebih baik atau lebih aman. Hanya, memang, lebih ekonomis," kata Rodney Bothwell, manajer teknik Hydrox Corp. Sebuah HG dengan kapasitas produksi 6.600 liter gas dijual dengan harga US$ 16.000. Sedangkan ukuran lebih kecil, untuk perajin emas misalnya, hanya berharga US$ 2.600. Menurut manajer Hydrox Corp., HG telah dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar Amerika, seperti General Dynamics, General Electric, Rockwell International, dan Ford Motor. Sementara itu, perusahaan raksasa Jepang Sumitomo tengah menguji kelayakan HG untuk keperluan industrinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini