Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak sulung saya duduk di kelas 3 SD swasta yang cukup "top" di Semarang. Pada pertengahan Januari 1992, di sekolahnya diadakan tes Sub-Sumatif Cawu II 1991/1992. Beberapa hari yang lalu, hasil tes dikembalikan kepada si murid. Saya sangat terperanjat melihat kesalahan yang dikerjakan oleh anak saya. Salah satu soal yang dijawab salah oleh anak saya adalah: Untuk menghilangkan kejemuan, kita harus .... Anak saya dengan yakin menjawab "beristirahat". Jawaban itu ternyata dianggap salah total dan mendapat nilai nol. Gurunya menulis jawaban kunci yang pasti benar, yaitu "bertamasya". Saya bukanlah pakar di bidang pendidikan, tapi melihat itu hati kecil saya terus bertanya, mau jadi apa anak-anak kita kelak kalau dari sekarang mereka tidak diberi kesempatan memberi jawaban alternatif yang logis. Jangan salahkan mereka kalau nantinya mereka menjadi generasi yang mohon "petunjuk, bimbingan, dan pengarahan" dari bosnya. NY. LATIFA R. KRESNADI Candi Semarang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo