Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 16 Januari 1992, sebagian penghuni asrama Rumah C ITB menyaksikan apresiasi film nasional di TVRI. Dengan santai, mereka menikmati cuplikan film-film Indonesia yang kabarnya belum mampu menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Ketika film "Pesta" yang dibintangi, antara lain, Deasy Ratnasari, Paramitha Rosady, dan Arie Wibowo diputar, saya sangat prihatin. Kok tega-teganya TVRI menampilkan film itu, yang kebanyakan mengekspos remaja yang serba "wah". Satu sisi kehidupan yang hanya dinikmati oleh segelintir remaja Indonesia. Film tersebut seakan-akan mengajak remaja Indonesia menjadi pemimpi anak seorang konglomerat. Ironis sekali, di saat Pemerintah mencanangkan pola hidup sederhana, film-film Indonesia lebih banyak menampilkan kemewahan yang sepertinya dipaksakan. Saya mengimbau TVRI agar lebih selektif dalam menampilkan acaranya. Dan kepada orang film, saya berharap agar lebih menampilkan film remaja yang bersosok "merakyat". Bukan remaja yang asyik menikmati fasilitas orangtuanya. Mungkin film seperti itu kurang komersial? RUDI NUSA ABDI S. Asrama Rumah C ITB Jalan Ganesha 15 C Bandung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo