Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Publik menjuluki polisi sebagai 'Partai Cokelat': tak ikut pemilu tapi selalu cawe-cawe dalam pemilu.
Partai Cokelat terutama selalu membantu Jokowi mendukung calon-calon yang ia dukung.
Julukan yang menampar profesionalitas polisi dan seharusnya membuat malu korps Bhayangkara.
POLISI lagi polisi lagi. Setelah polisi tembak polisi, polisi tembak warga sipil, publik kini menjulukinya sebagai "Partai Cokelat". Bukannya netral dalam pemilihan umum, mereka dengan terang-benderang mendukung salah satu kandidat. Kandidat yang mereka dukung terutama yang disokong Jokowi dan Prabowo. Polisi seharusnya malu dan tertampar, lalu berbenah diri memulihkan kepercayaan publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kartun: Imam Yunianto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo