Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DALAM Kolom Prof. James Danandjaja, TEMPO, 12 April 1999, berjudul ”Tionghoa, Dayak dan Madura”, menurut saya ada dua kalimat yang perlu dibenarkan. Alinea ke-3: ”Namun, kemudian orang terhentak … disambung lagi dengan konflik di Kalimantan Barat (antara orang Dayak dan Madura)”. Konflik di Kal-Bar bukan semata-mata antara Dayak dan Madura, bahkan dalam beberapa kejadian berkembang menjadi konflik antara Melayu, Dayak, Bugis, Tionghoa, dan Madura.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo