Mendapat Penghargaan PWI

* Di bawah sorotan kamera TV dan pijaran lampu kilat wartawan, Ketua PWI Pusat Zuharmans memasukkan sebuah pena dan menjepitnya di kantung kiri baju Gubernur DKI Jakarta R Soeprapto. Tepuk tangan gemuruh menyambut acara itu. Sebab, Soeprapto bukan menerima sembarang pena, tetapi pena emas penghargaan tertinggi PWI untuk tokoh yang dinilai berjasa terhadap pertumbuhan pers nasional. Penyerahan pena emas itu diselenggarakan pada resepsi Hari Pers Nasional 11 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta Ahad malam lalu. Sebelum Soeprapto, yang mendapat penghargaan serupa adalah Almarhum Sunandar Prijosudarmo, Soepardjo Rustam, dan G.H. Mantik -- semuanya memperoleh sewaktu menjabat gubernur. "Tapi, ini tidak berarti bahwa Pena Emas hanya diberikan untuk gubernur," kata Ketua PWI Jaya Nasruddin Hars. "la diberikan kepada setiap pribadi yang dinilai berjasa bagi pengembangan pers nasional." Sementara itu ada lima wartawan yang menerima penghargaan dari Menteri Penerangan Harmoko, yaitu mereka yang mengabdi tanpa henti pada pers sampai usia 70 tahun. Mereka adalah Koesnoen (Indonesia Times), Syamsuddin Probohardjono (Dharua Kanda), Rivai Marlaut (Haluan), Ki Sumadji (Jayabaya), dan Abdul Hakim (Pos Kota).