Meninggal

* Sastrawan Saleh Iskandar Poeradisastra, Jumat siang pekan lalu, meninggal dunia. Buyung Saleh, begitu panggilannya, selama ini mengidap penyakit kencing manis. Namun, bronkitis yang mengantarnya ke alam baka. Siang itu, kepada istri dan anaknya, ia mengutarakan ingin tidur. Ternyata, ia tidur untuk selamanya. Di tahun 1950-1960, Buyung Saleh banyak menulis esei kebudayaan di beberapa media massa, antara lain majalah Siasat. Pernah mengajar di Fakultas Sastra UI dan menjadi guru besar, pada tahun 1940-1945 termasuk anggota Sastrawan Angkatan Muda. "Beliau bukan tamatan perguruan tinggi, tapi orangnya scholarly. Kalau mengemukakan pendapat, selalu didukung kepustakaan yang kuat," kata Penyair Taufiq Ismail yang dekat dengan Almarhum. Taufiq terkesan dengan ketekunan Almarhum dalam menjalankan ibadah agama Islam. Kesan itu kemudian mendorongnya memberikan sebuah hadiah tafsir Quran terjemahan karya Yusuf Ali kepada beliau. Buyung Saleh menulis buku berjudul Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern yang diterbitkan pada 1981. Karya yang lain adalah Marriage Before the Firing Squad dan Fountain of Inspiration. Beliau juga menulis sebuah drama berjudul Mutiara dari dalam Lumpur yang belum sempat dibukukan. Sabtu siang 13 Mei, jenazah Buyung Saleh dimakamkan di TPU Karet, Jakarta. Almarhum, kelahiran Jakarta pada 25 Desember 1923 itu, meninggalkan seorang istri, tiga putra, dan seorang putri.