SEORANG putra terbaik mendahului kita lagi. Dialah Drs. Rachmat Mulyomiseno, 66, menteri perdagangan dalam Kabinet Djuanda. dan terakhir menjadi anggota DPR RI sampai 1982. Ia mendapat serangan jantung tak lama setelah bangun tidur di rumahnya, dikompleks perumahan Bank Rakyat Indonesia, Jakarta Selatan, Senin pagi. Sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, Setia Mitra, tapi ia tetap tak tertolong. Tjuk, demikian panggilan Rachmat sehari-hari, sewaktu di DPR lebih ditampilkan sebagai ahli ekonomi ketimbang politisi. Menurut beberapa ekonom terkemuka, penguasaan Tjuk terhadap ilmu itu cukup baik, terbukti dari analisa-analisa yang disampaikan kepada forum DPR dan ke luar cukup tajam. Dunia ekonomi memang bukan dunia asing bagi Tjuk. Bekas anggota Fraksi PPP di DPR ini sebelum terjun ke gelanggang politik pada 1953 banyak terlibat dalam dunia keuangan. Ia adalah seorang karyawan angkatan pertama Syomin Ginko - kini Bank Rakyat Indonesia. Tahun 1950, bersama Yusuf Wibisono, ia ikut mendirikan dan memimpin Indonesian Banking Corporation. Selain itu. Tjuk sempat dua kali menjadi direktur Bank Negara Indonesia. Sekalipun lahir di Temanggung, Jawa Tengah, Tjuk, yang menikah dengan Soetariyah dan dikaruniai lima putri dan tiga putra, menginginkan jasadnya dikuburkan di Purworejo. Soalnya, hampir semua keluarga Almarhum dimakamkan di sana. Tampak ikut melayat di rumah duka, di Jakarta, Menteri Keuangan Radius Prawiro, bekas ketua umum Nahdatul Ulama K.H Idham Chalid, dan rekan-rekan Almarhum di NU serta dari dunia perbankan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini