MOHAMAD TABRANI SOERIOWITJITRO, 76, salah seorang perintis pers nasional, juga meninggal Kamis minggu lalu, setelah dua minggu dirawat di RS Sumber Waras, Jakarta. Ia meninggalkan seorang istri, lima anak, dan beberapa cucu. Pada usia 22 tahun, ia sudah memimpin harian Hindia Baroe bersama Haji Agus Salim. Pada tahun itu juga, ia memimpin sidang Kongres Pemuda 1. Berkeliling Eropa sampai 1931, Tabrani belajar dan mencari pengalaman jurnalistik, antara lain di London, Berlin, Koln, dan Wina. Selama itu, ia sempat membantu koran-koran Belanda. serperti Het Volk dan De Teleraaf. Kembali ke tanah air. ia mendirikan Partai Rakyat Indonesia dan menerbitkan majalah Revue Politiek. Dan beberapa tahun kemudian, ia ikut memimpin harian Pemandangan . Dalam Kongres Persatoean Djoernalis lndonesia (Perdi) kelima di Solo 1939, ia terpilih se bagai ketua, sedangkar Soedarjo Tjokrosisworo sebagai sekretaris jenderal. Dalam rapat pembentukan Persatuan Wartawan Indonesia (Solo 1946), Tabrani yang ketika itu pegawai tinggi Kementerian Penerangan juga ikut berbicara. NYONYA EMMA GAFUR, istri Menteri Negara Pemuda & Olah Raga, meninggal dunia Senin lalu (lihat: Pokok & Tokoh)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini