Meninggal dunia di rumahnya

PELUKIS dekoratif Batara Lubis, 59, Senin pagi yang lalu meninggal dunia secara mendadak di rumahnya, Kampung Pengok, Yogya. Pelukis kelahiran Hutagodang, Tapanuli Selatan, ini sebelumnya tak pernah mengeluh soal sakitnya. Ahad malam sebelumnya pelukis yang selalu mengenakan topi ini masih menghadiri peringatan Maulid Nabi di IAIN Sunan Kalijaga. "Tiba-tiba pagi harinya Bapak mengeluh tak enak badan. Begitu cepat ajal menjemputnya," kata istrinya. Banyak temannya sesama pelukis yang kaget dan kemudian memenuhi rumah duka. "Almarhum satu dari sekian pelukis yang mewarnai sejarah seni lukis modern," kata Pematung Edy Sunarso ketika melepas jenazah. Sebagai pelukis dekoratif orang Tapanuli ini banyak memperoleh inspirasi dari ragam hias Batak. Setelah peristiwa G-30-S/PKI, ia agak tersisih dari pergaulan seniman, karena tercatat sebagai anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat. Diawal 1970-an Dewan Kesenian Jakarta mensponsori pameran tunggal Batara Lubis. Batara meninggalkan seorang istri dan empat anak. Jenazahnya dimakamkan di pekuburan Gendeng, Yogya.