Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Elly hadir di diskusi tinju

Ellyas pical hadir pada diskusi tinju majalah tempo di hotel sahid, jakarta. soraya perucha, sebagai pembawa acara menambah semarak diskusi. dihadiri tokoh-tokoh tinju dan wartawan berlangsung seru. (pt)

6 Desember 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI dalam ring, Ellyas Pical bisa saja galak menantang lawan. Tetapi di luar ring, ia cuma bisa sesekali tersenyum. Bagaimana tidak, bila lawannya kali ini bernama Soraya Perucha -- asli bukan petinju, cuma perenang yang kemudian terjun ke dunia film. Toh, penonton terhibur. Yakni tokoh-tokoh tinju dan wartawan yang mengikuti diskusi tinju majalah TEMPO, Kamis pekan lalu di Hotel Sahid, Jakarta. Peruchalah yang membuka ronde pertama, mengulurkan tangan mengajak bersalaman, sambil melempar pertanyaan, "Sudah siap, nih, bertanding?" Lalu jawab Elly, "Sudah tiga bulan saya mempersiapkan diri." Sebentar Perucha tampak gelisah. Ah, baru tahu kemudian bahwa tangannya masih dalam genggaman si petinju. "Tapi tangan saya dilepasin, dong," kata Perucha. "Pada ronde keberapa akan Anda jatuhkan dia?" tanya Perucha lagi. "Lihat saja nanti, saya atau dia yang jatuh," jawab Elly hati-hati. Rabu malam pekan ini di Istora Senayan, Elly memang direncanakan bertanding dengan penantangnnya, Lee Dong Chun dari Korea Selatan. Dalam diskusi yang seru itu, sebagai pembawa acara, Perucha memang menyegarkan suasana. Dan baru dalam kesempatan inilah diketahui, artis film ini ternyata punya banyak "om". Yang pertama "Om" M.F. Siregar. Bisa dimaklumi, dia ini Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia, dan Perucha 'kan pernah menjadi atlet nasional di cabang renang. Tapi ketika Ketua Umum KTI, Solihin G.P., pun dipanggilnya dengan "om", banyak yang bingung. "Kalau Om Siregar dipanggil om, kalau Om Solihin tidak, 'kan repot," -- itu, alasan Perucha. Dan "Om" Mang Ihin, pang.gilan akrab Sesdalopbang itu, bila tenang-tenang saja memang punya alasan sendiri. "Dia keponakan saya. Ayah dan ibunya saya kenal akrab. Bahkan, ketika Perucha lahir, saya tahu," kata Solihin. Lalu tambahnya, "Sekarang dia sudah gede, dan menariklah, gitu." Sampai diskusi berakhir, tak ada yang mencoba mencari tahu apanya Perucha yang menarik "om".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus