Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENGHARUKAN sekali nasib para pahlawan tanpa tanda jasa di Timor Timur. Seakan tak ada yang peduli terhadap nasib mereka. Bila tidak mengajar, mereka diberi sanksi kedisiplinan oleh pemerintah pusat. Tapi, bila mengajar, mereka diteror tanpa adanya jaminan keamanan.
Guru-guru, yang biasanya pendiam dan pasrah, tiba-tiba berani menggelar unjuk rasa tentang bagaimana kelanjutan nasib dan keamanan mereka di Tim-Tim yang tidak terjamin. Bukankah ini sudah menunjukkan keadaan yang sedemikian parah? Pemerintah harus menentukan sikap dengan tegas.
Bukankah guru-guru didatangkan agar masyarakat di sana tidak bodoh dan tidak terbelakang? Mengapa sikap mereka malah seperti anak durhaka, yang berani melawan dan menganiaya guru-gurunya? Janganlah sakit hati mereka terhadap militer ditumpahkan kepada para pahlawan tanpa tanda jasa ini.
Untuk tuntutan kemerdekaan mereka, biarlah diberikan agar mereka tahu bagaimana rasanya berdiri di atas kaki sendiri. Tapi keinginan untuk merdeka janganlah terlalu congkak, terkesan irasional. Contoh konkretnya adalah sikap mereka terhadap para guru tadi. Bukannya berterima kasih kepada guru-guru yang telah berjasa mencerdaskan mereka, mereka malah meneror dan memusuhi.
Apabila memang kemerdekaan Tim-Tim telah pasti diberikan, alangkah lebih baiknya bila para pekerja jasa sektor formal maupun informal dan masyarakat pendatang segera ditarik dari ?Pulau Manja? itu.
Dan apabila sebaliknya, diharapkan pemerintah dapat bersikap tegas membela nasib para pekerja, guru, ahli medis, masyarakat pendatang, dan lain-lain, serta secara tegas pula menindak ?teroris-teroris? yang ada di Tim-Tim saat ini.
Ritta M.F. Jannah, S.P.D.
Jalan Sadewa Empat 25
Banjarmasin, Kal-Sel 70248
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo