Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengingat masukan dari Presiden Habibie bahwa demokrasi gampang berubah menjadi dagelan alias lawakan, dan mengingat bahwa para tokoh yang mengaku dirinya sebagai kaum politisi ternyata tidak lebih dari pelawak-pelawak yang tidak lucu, saya mengusulkan agar Parsendi dijadikan sebagai satu-satunya partai buat bangsa ini. Sebab, selama 32 tahun kita dipaksa oleh partai pelawak mayoritas tunggal dan anteknya. Kini, telah hadir partai yang lebih profesional, Parsendi. Pertimbangan saya:
- Parsendi didirikan oleh para profesional di bidang dagelan.
- Seorang profesional di bidang seni dan dagelan mengaktualisasi dirinya dengan suatu karya yang dapat menghibur orang lain. Hal ini tidak dijumpai di kalangan politikus yang ada sekarang, yang hanya bermaksud memuaskan diri dengan dagelan ambisi politik pribadinya.
- Menyaksikan dagelan Srimulat, misalnya, lebih menghibur dan membuat enteng kepala ketimbang menyaksikan dagelan di panggung DPR/MPR, apalagi di Istana Negara.
HERMAN J. ARYOKO
Jalan Sunan Giri 5A
Rawamangun, Jakarta Timur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo