Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KAMI ingin menanggapi pemberitaan TEMPO, edisi 26 Juni-2 Juli 2000, berjudul ”Mengawal Kafe, Menyerang Polisi”, yang isinya antara lain mengutip hasil wawancara per telepon wartawan TEMPO dengan saya selaku Kepala Dinas Penerangan TNI AL. Dalam tulisan itu ada beberapa hal yang perlu diluruskan karena tidak sesuai dengan keterangan ataupun maksud dari apa yang saya sampaikan.
- Tertulis antara lain ”… Markas Polsek Mampang diserang marinir ...”. Saya sangat menyesalkan tulisan tersebut, karena TEMPO langsung menuduh seolah-olah marinir yang menyerang Polsek Mampang, padahal belum ada bukti.
- Memang saya mengatakan bahwa pada saat petugas Polri melaksanakan razia Operasi Kilat Jaya terhadap tempat hiburan di kawasan Kemang, ada anggota marinir di Kafe Jimbani. Keberadaan oknum anggota marinir di tempat tersebut bukan atas perintah atasannya, melainkan atas inisiatifnya sendiri. Karena perbuatan itu menyalahi aturan yang berlaku di lingkungan TNI/TNI AL, atasannya telah memprosesnya menurut ketentuan yang berlaku, dan oknum yang bersangkutan telah diberi sangsi yang tegas. Rangkaian kejadian tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan peristiwa penyerangan Polsek Mampang.
- Kutipan ”...Dengan kata lain, Totok memaklumi jika ada tentara yang mencari tambahan penghasilan dengan menjadi beking pengusaha…” adalah hasil kesimpulan Wartawan TEMPO sendiri, bukan keterangan saya. Namun, sayangnya kesimpulan tersebut tidak kontekstual atau melenceng dari inti permasalahan yang dibicarakan, karena pada dasarnya harus dapat dibedakan secara tegas antara seseorang yang bekerja dengan mendapat upah sesuai dengan kemampuannya (misalkan sebagai petugas sekuriti) dan seseorang yang dikenal sebagai beking yang berkonotasi negatif.
ONTOWIRYO ABD.K.SE
Laksamana Pertama TNI
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo