SAYA salut atas tindakan Mira Lesmana (TEMPO Edisi 10-16 Juli, rubrik Pokok & Tokoh) tang mengonfirmasikan adanya VCD bajakan. Sayangnya, kok nanggung sekali. Kesannya, dia hanya peduli dengan filmnya. Bila kita mau menengok ke belakang, amatlah banyak artis ataupun produser kita yang juga kewalahan menghadapi fenomena ini. Jadi, jangan pernah berasumsi ”selama bukan Petualangan Sherina yang dibajak, it’s OK.”
VCD—meskipun dari mancanegara—kalau sampai dibajak, adalah indikasi betapa sakitnya negara ini. Warga kita masih belum mampu menghargai karya orang lain, yang dibuktikan dengan peringkat Indonesia sebagai negara pembajak di dunia. Memberantas (atau setidaknya mengurangi) pembajakan tidaklah sulit. Hanya dibutuhkan kekompakan. Boikot segala bentuk pembajakan, niscaya para produsen haram tersebut akan gulung tikar. Kita mulai saja dari diri kita.
Saya khawatir, suatu saat anak kita bertanya, ”Kenapa sih membajak itu enggak boleh?” Dan kita tidak tahu jawabannya.
DENNY WAHYU
Kedung Asem Indah, Surabaya
[email protected] Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini