Pengeroyokan di atas bis kota

PADA 19 Agustus 1992, sekitar pukul 18.00, dua orang siswa kelas I SMA Negeri 12 Jakarta Timur, dikeroyok oleh serombongan anak muda yang tidak dikenal identitasnya di atas bus kota (nomor 506) jurusan Pondok Kopi - Kampung Melayu. Sebab-sebab pengeroyokan tidak jelas. Yang pasti pada saat kedua siswa tersebut mau turun, mereka dihantam oleh anak-anak muda yang sudah memblokir pintu bis. Kedua siswa itu -- salah seorang keponakan saya -- otomatis tak berdaya. Kondisi mereka cukup memprihatinkan. Kepala keponakan saya memar dan sebuah gigi depannya patah. Sedangkan kawannya lebih parah lagi: seluruh muka dan kepala memar, dan pada saat ini masih dalam pengawasan dokter ahli syaraf. Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan kepada pembaca: 1. Saya sangat prihatin atas peristiwa tersebut. 2. Bagi para pengeroyok, tahukah Anda bahwa anak yang Anda keroyok itu adalah seorang anak yatim, yang datang dari kampung untuk menuntut ilmu. Bukankah seorang anak yatim seharusnya kita lindungi ? 3. Sebaiknya para sopir angkutan umum mengetahui lokasi pos-pos keamanan pada rute yang dilewati, sehingga bila terjadi hal yang serupa dapat segera minta bantuan. 4. Petugas keamanan handaknya lebih sering berpatroli, terutama pada jalur-jalur dan jam-jam rawan. 5. Barangkali para pakar hukum dapat mengkaji kemungkinan dibuatnya undang-undang khusus dengan sanksi berat bagi para pelaku pengeroyokan. Sebab, hal ini, dapat mempengaruhi kegiatan belajar yang sedang digalakan oleh pemerintah. 6. Para siswa yang naik angkutan, saya anjurkan, agar pulang secara bergerombol. IR. AGUSTONO EP Jalan Gading Raya I/16 Pisangan Timur Jakarta Timur