Penghargaan lain untuk putra Indonesia adalah anugerah sastra SEA Write Award dari Kerajaan Muangthai. Penerimanya: Sastrawan Ali Akbar Navis, 68 tahun, pengarang buku Robohnya Surau Kami. Penghargaan yang setiap tahun diberikan kepada sastrawan terkemuka Asia Tenggara itu akan diserahkan kepada Navis oleh Putri Maha Chakri Sirindhon di Grand Ballroom Hotel Oriental, Bangkok, Kamis pekan ini. Sebelum Navis, sastrawan Indonesia yang menerima anugerah itu, antara lain, Subagio Sastrowardoyo, Umar Kayam, Sapardi Djokodamono, Danarto, dan Sutardji Calzoum Bachri. Navis sebelum ini juga pernah menerima sejumlah penghargaan lain, hadiah sastra Kisah (1955), hadiah Kincir Emas dari Radio Nederland (1975) untuk cerita pendek Jodoh, dan hadiah UNESCO/IKAPI untuk novelnya, Saraswati. Navis mulai menulis pada 1950, tiga tahun setelah keluar sebagai kepala bagian produksi (1945-1947) dari sebua pabrik porselen bekas milik Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini