PENGHARGAAN Di hari peringatan Haornas -- Hari Olahraga Nasional -- VIII, Minggu pekan lalu, Presiden Soeharto mengimbau agar pengusaha pabrik dan permukiman membangun sarana olahraga jika sudah dibangun, hendaknya dipelihara, dan jangan ditelantarkan. Presiden juga meminta agar empat cabang olahraga, yaitu atletik, senam, renang dan olahraga permainan, dijadikan modal meningkatkan prestasi. Dalam acara Haornas itu, Presiden menyematkan berbagai tanda penghargaan. Satya Lencana Kebudayaan -- tanda kehormatan dari negara -- diberikan kepata tiga olahragawan bulu tangkis. Mereka adalah Susi Susanti, Ardi B. Wiranata, dan Icuk Sugiarto. Selain mereka, berdasar keputusan Menpora, yang menerima penghargaan Parama Krida Utama antara lain petenis Yayuk Basuki. Para pembina olahraga yang menerima Adimanggala Krida antara lain KGP Paku Alam VIII (Perpani), Rudini (Forki), Drs. Moerdiono (Pelti), Eddy M. Nalapraya (IPSI), Wismoyo Arismunandar (PJSI), Hutomo Mandala Putera (IMI), dan almarhum Teddy Van Room (Pertina). Di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Kamis pekan lalu, dilangsungkan upacara penyerahan Anugerah Adam Malik. Para penerima, antara lain, dr. Kartono Mohamad mewakili Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), untuk bidang kependudukan. Emha Ainun Nadjib (bidang sastra), Mochtar Naim (sosiologi), Mastini Hardjoprakoso (perpustakaan), dan Prof. Dr. Otto Soemarwoto (lingkungan hidup). Anugerah Adam Malik merupakan tanda penghargaan dari Yayasan Adam Malik kepada orang atau lembaga yang berprestasi menonjol, tekun, dan penuh dedikasi. Sehari sebelumnya, Menteri Kesehatan dr. Adhyatma menetapkan almarhum Heryanto, siswa SD Negeri Pisangan 11, Ciputat, Tangerang, sebagai Pahlawan Anak Indonesia. Ia dinilai berjasa menyelamatkan teman-temannya dari musibah hanyut di Kali Pesanggrahan pada awal Maret 1991. Rekan almarhum -- Yanto (13)dan Abun (16), keduanya selamat -- terpilih sebagai Anak Patriot 1991.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini