Peringatan 100 hari

* Seratus hari meninggalnya Karna Radjasa. M.A. diperingati pada Minggu malam 24 Juli lalu di kediaman keluarga Almarhum, Jalan Probolinggo, Jakarta, Pusat. Almarhum Karna Radjasa meninggal pada 16 April dalam usia 57 tahun akibat komplikasi penyakit gula. Jenazah putra ke-2 Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo (alm.) itu kemudian dimakamkan di makam keluarga di Payaman, Magelang, Jawa Tengah. Karna semasa hidupnya dikenal sebagai pejuang sederhana yang merakyat dan jujur. Di masa perjuangan, ketika masih pelajar SMP, Almarhum sudah aktif di Badan Keamanan Rakyat menghadapi Sekutu dan NICA. Ketika ibu kota RI pindah ke Yogyakarta, Karna juga aktif dalam laskar Tentara Pelajar. Karier diplomatnya antara lain menjadi Konsul RI di Singapura. Adanya peraturan pemerintah yang melarang pegawai golongan F melakukan kegiatan politik membuat Karna mengundurkan diri sebagai konsul. Ia memilih aktif di Partai Nasional Indonesia. Karier politiknya: ia pernah menjabat Ketua Dewan Daerah Partai Nasional Indonesia Jakarta Raya. Dunia pendidikan juga digelutinya. Ia sumbangkan segala tenaga dan pikirannya untuk kemajuan Yayasan Perguruan Tinggi Universitas 17 Agustus (Untag) sampai akhir hayatnya. Di Untag, Almarhum antara lain pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor III dan Dekan Fakultas Ekonomi.