Protes dr. Suprapto Ma’at

SAYA mengajukan protes terhadap TEMPO atas kesalahan penulisan dalam rubrik Kesehatan pada edisi 22-28 Mei 2000, yang berjudul Dari Meniran untuk Hepatitis B. Di situ tertulis: ”… Soeprapto menganalisis darah mencit, sejenis tikus, yang terinfeksi HBV. Setelah pemberian ekstrak daun meniran, terbukti ada penurunan antigen HBsAg yang diproduksi virus”.

Tulisan tersebut mengisyaratkan seakan saya tidak mengerti virologi, tidak tahu caranya mengembangbiakkan virus, terutama virus hepatitis. Yang betul adalah: penelitian tentang meniran, yang saya lakukan pada 1991-1993, adalah untuk meneliti khasiatnya sebagai imunomodulator terhadap hewan percobaan mencit, yang terbukti bahwa meniran berkhasiat sebagai imunostimulator, artinya dapat merangsang dan meningkatkan aktivitas komponen sistem imunitas, terutama sel limfosit T-sitotoksik (CD8), sel Natural Killer (NK cells), dan monosit/makrofag. Sel-sel imun yang telah terangsang inilah di antaranya yang mengeradikasi virus hepatitis B dalam tubuh.

Penelitian yang saya lakukan adalah penelitian disertasi yang menghasilkan gelar doktor dalam ilmu kedokteran. Penelitian selanjutnya membuktikan bahwa sifat imunostimulan pada mencit juga terjadi pada manusia yang menderita infeksi hepatitis B. Artinya, pada penderita hepatitis B yang diberi ekstrak meniran, komponen sistem imun tubuhnya akan ditingkatkan aktivitasnya guna menyerang virus hepatitis B yang menginfeksi.

Selain itu, tidak benar kalau zat aktif dalam meniran tidak dapat membunuh virus. Ekstrak dari tanaman genus Phyllanthus dapat menghambat aktivitas enzim polimerase sehingga virus yang berinti DNA seperti hepatitis B yang berkembang biak dengan bantuan enzim polimerase dapat dihambat. Ekstrak tanaman genus Phyllanthus juga dapat menghambat enzim reverse transcriptase sehingga virus yang berinti RNA seperti virus hepatitis C, yang berkembang biak dengan bantuan enzim reverse transcriptase, dapat dihambat.

DR. DRS. SUPRAPTO MA’AT M.S.
Jalan Manggis Timur III/1
Kebomas, Gresik, Jawa Timur