Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Etalase

Ramai-ramai Demam Esemka

16 Januari 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MOBIL Esemka produksi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Surakarta membuat semua orang berbicara tentang mobil nasional. Tapi tahukah Anda, sejumlah perusahaan, universitas, dan sekolah kejuruan lain di Indonesia juga telah mengembangkan kendaraan produksi dalam negeri sendiri? Tahun ini, setelah lolos uji kelayakan, sejumlah mobil dan sepeda motor akan diluncurkan untuk umum.

Transformer

Mobil nasional ini bikinan PT Super Gasindo Jaya. Didesain sebagai kendaraan niaga, harga Transformer sengaja dibuat miring agar para petani dan pemilik kebun di pedesaan mampu membelinya.

Berbahan bakar gas (CNG), mesin Transformer dibuat sederhana. Tujuannya agar perawatan bisa dilakukan secara mandiri. Mesinnya berkapasitas 500 cc dengan dua silinder, yang merupakan mesin mobil yang dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Harga: Rp 30 juta.

GEA

Gea cocok buat kaum urban, tapi juga bisa dimodifikasi menjadi mobil pengangkut di pedesaan. Modelnya hampir mirip Tawon. Kendaraan ini diproduksi PT Inka bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

GEA, singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif, yang berbahan bakar bensin mempunyai mesin 650 cc dengan 3 silinder, dan manual 4 kecepatan. Pembuatnya mengklaim mobil ini amat hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Meski bodinya kecil, GEA bisa memuat lima penumpang. Harga: sekitar Rp 40 juta.

Sepeda Motor MAK

Yogyakarta tak mau kalah. PT Mega Andalan Motor Indonesia mengembangkan sepeda motor bernama MAK (Mega Andalan Kalasan). Sekitar 98 persen komponennya produksi dalam negeri. Pabrik ini merakit sendiri motor bebek berkapasitas mesin 125 dan 100 cc itu sejak dua tahun lalu, yang telah terjual 675 unit. Harga: Rp 9,9 juta.

Komodo

Pembuat mobil ini adalah PT Fin Komodo Teknologi, perusahaan berbasis di Cimahi, Jawa Barat. Mobil dengan dua kursi penumpang ini diperkenalkan empat tahun lalu. Saat itu, kapasitas mesin Komodo 250 cc dengan 3 silinder. Kini, produksi Komodo sudah memasuki generasi keempat, dengan perubahan pada setting 4 tak dan mesin CVT. Kendaraan berbahan bakar bensin ini juga menggunakan Fin Hyper Duty Shocks, yang membuatnya semakin tangguh di medan terjal.

Harga: Rp 70 juta. Pemesanan: pabrik Fin Komodo di Jalan Kol. Masturi 106A, Cimahi, Jawa Barat.

Tawon

Mobil ini juga buatan PT Super Gasindo Jaya. Dilengkapi converter kit, Tawon bisa menggunakan bensin atau gas CNG. Kapasitas mesinnya 650 cc dengan 2 silinder, dan 4 percepatan manual. Konsumsi gasnya 1 kilogram per 20 kilometer.

Ukuran kabinnya yang mini mampu memuat sampai lima penumpang. Beberapa pembeli sudah memesan ratusan Tawon untuk dijadikan kendaraan umum.

Harga: Rp 48 juta. Pemesanan: kantor Super Gasindo, Rangkasbitung, Banten.

Arina

Mobil nasional mini (microcar) ini bikinan Universitas Negeri Semarang. Kendaraan tersebut dalam proses penyempurnaan untuk diluncurkan.

Arina menggunakan mesin sepeda motor 150, 200, dan 250 cc, dengan kemampuan laju 400 kilometer dan 10 liter bensin. Mobil yang memuat empat penumpang ini masih menggunakan mesin buatan Cina, tapi seluruh rangka dan bodinya dibuat di dalam negeri. Harga: Rp 30 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus