Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin melantik Romi Herton dan Harnojoyo sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang. Pelantikan dilakukan pada Minggu dua pekan lalu. Pelantikan sempat diwarnai demonstrasi. Ratusan orang yang menamakan diri Gerakan Pemuda dan Masyarakat Palembang Menggugat meminta pelantikan ditunda hingga tidak ada lagi gugatan dari Sarimuda-Nelly Rasdiana, pasangan yang menjadi lawan Romi-Harnojoyo dalam pemilihan kepala daerah Palembang, 17 April lalu.
Pemilihan Wali Kota Palembang memang sempat bermasalah. Semula Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan Sarimuda-Nelly sebagai pemenang, dengan selisih delapan suara. Kubu Romi tidak terima dan menggugat ke Mahkamah Konstitusi. Mei lalu, Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan Romi dan menetapkan pasangan yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Demokrat itu menang dengan selisih 23 suara.
Qurais Abidin dan Abdul Rahman Abidin
DUA saudara kandung ini dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima periode 2013-2018. Pelantikan dipimpin Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi di Gedung Paruga Nae pada Rabu pekan lalu. Pasangan kakak-adik ini memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan kepala daerah Bima, yang digelar 13 Mei lalu.
Zainul, dalam sambutannya, berharap kedua pemimpin Bima yang baru itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seusai pelantikan, Qurais mengatakan akan mengedepankan percepatan pembangunan infrastruktur, seperti jalan, lampu, dan irigasi, dalam 100 hari pertama masa tugasnya. "Itu permintaan masyarakat yang paling banyak kami temui," kata Ketua Partai Demokrat Kota Bima itu. l
Penghargaan
Joko Widodo dll
Komunitas Pengusaha Antisuap (Kupas) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memberikan Anugerah Integritas Nasional kepada Joko Widodo, Komaruddin Hidayat, Abraham Samad, Mahfud Md., Dahlan Iskan, Anies Baswedan, dan Ary Ginanjar Agustian. Tujuh tokoh nasional ini dianggap memiliki integritas tinggi.
Penilaian tingkat integritas itu dilakukan melalui survei pada 2012, tentang persepsi masyarakat terhadap sejumlah tokoh nasional. "Mereka jujur, bertanggung jawab, visioner, disiplin, bisa bekerja sama, adil, dan peduli," kata Ketua Kupas Ai Mulyadi Mamoer dalam acara pemberian penghargaan di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis pekan lalu. Namun tidak satu pun dari ketujuh tokoh itu datang dalam acara yang baru pertama kali dilakukan Kupas ini. l
Meninggal
Romo Ignatius Kuntara Wiryamartana
PRIA yang biasa dipanggil Romo Kuntara ini meninggal pada Jumat dinihari, 26 Juli 2013. Ahli sastra dan bahasa Jawa kuno ini meninggal pada usia 67 tahun di Rumah Sakit Elisabeth, Semarang, karena sakit. Selama beberapa pekan sebelum itu, kesehatannya memburuk.
Ignatius Kuntara lahir di Delanggu, Klaten, pada 19 Oktober 1946. Pastor Katolik dari kongregasi Serikat Jesus ini pernah menjadi pengajar di Universitas Gadjah Mada dan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Ia salah satu tokoh terkemuka di bidang sastra Jawa Kuna. Disertasi doktornya di UGM berbicara tentang naskah Kakawin Arjunawiwaha. Jenazah Romo Kuntara dimakamkan di pemakaman khusus untuk rohaniwan Jesuit di Girisonta, Semarang. l
"Kami cek jumlah istrinya, apakah dua?"
Anggota Komisi Kepolisian Nasional, M. Nasser, Selasa pekan lalu. Ia memastikan rekam jejak semua calon Kepala Kepolisian RI ditelusuri, dari harta kekayaan hingga kehidupan rumah tangga mereka.
"Sebesar 98,4 persen panitia penerimaan atau komite sekolah meminta uang, barang, dan jasa."
Anggota Ombudsman RI Bidang Penyelesaian dan Pengaduan, Budi Santoso, Kamis pekan lalu. Ia mengeluhkan banyaknya pengaduan tentang pungutan liar oleh komite sekolah saat penerimaan murid baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo